selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Jumaat, Januari 07, 2005

Motor Ngadat Lagi

Kamis, 6 Januari 2005

Kali ini sangat parah, pagi hari sewaktu memanasi mesin motor, sebelum jam 06.00, saya mencoba mengendarai motor bersama Fifi, sibayi kecil yang selalu mengantar ayahnya ke kantor, ternyata motor tidak mau bergerak, walau dimasukan persneling 1.

Tetangga belakang mencoba menolong, seraya mencoba menghidupkan mesin dan memasukan ke persneling 1 tetapi roda belakang berhenti sewaktu ditahan dengan kakinya, wah ini kampas kopling, katanya.

Setelah shalat dhluha jam 06.30, saya mendorong motor menuju bengkel, perjalanan 1000 m itu terasa jauh, sesampainya di bengkel, saya menceritrakan perihal kampas kopling pada motor, tetapi tukang bengkel mengatakan rasanya sih bukan kampas kopling, mari kita lihat, dan tidak seberapa lama motor pun dibongkar.

Setelah terbuka semua, baru diketahui jikalau bukan hanya kampas kompling yang harus diganti, tetapi rumah kopling juga harus diganti, sebab pinggirannya sudah termakan kopling.

Mengingat waktu, setelah anak buah bengkel itu berusaha mencari pengganti yang serupa disekitar bengkel, toh juga tidak ada, maka saya mau ikut mencari rumah kopling di kota kecamatan Jonggol.
Tidak beberapa lama pun saya telah berkendaraan angkot biru jurusan Jonggol sambil membawa sample rumah kopling yang akan diganti.

Sewaktu angkot yang saya naiki menurunkan saya di ujung pasar baru kota Jonggol, saya bertanya, tadi katanya tahu toko yang menjual onderdil motor, tukang angkot itu hanya tenang saja tidak bereaksi.

Akhirnya saya harus menaiki angkot lagi sebab orang banyak mengatakan toko onderdil telah kelewatan jauh, Kota Jonggol termasuk kota kecamatan lama, terlihat dari pertokoan nya masih bergaya lama, tetapi herannya toko onderdil motor banyak juga, dari yang kecil sampai yang kecil tetapi lengkap yang dijual, toko pertama yang saya masuki, mengatakan jikalau rumah kopling yang saya contohkan itu tidak ada, saya berjalan lagi, hingga lima toko, pada toko onderdil yang kelima, antara harap cemas, saya mengharap semoga toko terakhir ini ada menyediakan barangnya.

Setelah barang yang saya sodorkan sebagai contoh barang yang dicari diterima pemilik toko, kemudian sipemilik itu menghilang dibalik rak rak jualan anderdil motor yang penuh sesak, tidak seberapa lama pemilik toko itu kembali sambil membawa sebungkus karton yang berisi barang yang saya cari.

Lega rasanya perasaan, waktu telah lama hilang, setelah membayar Rp 30 000,- saya kembali berkendara angkot menuju bengkel dimana motor dibongkar, ada suatu kesan terhadap kehidupan di kota Jonggol, yaitu semangat berusaha manusianya sangat tinggi, apa saja terlihat dijual, dari terlihat adanya beberapa unggukan pasir bahan bangunan di sepanjang jalan 2 km sebelaum memasuki desa Gandoang, kemudian rumah makan yang berserakan dengan berbagai makanannya, mengingat kota ini dilewati kendaraan ke Bandung dari Jakarta apabila kondisi kendaraan di Puncak Cianjur macet, dan yang lebih memukau adalah banyaknya toko onderdil motor.

Sejak dahulu, masyarakat Cariu, masyarakat Jonggol, dan masyarakat Cileungsi, sangat tajam seleranya soal motor, ternyata ada banyak toko onderdil ini yang menyebabkab jaminan service kendaraan bermotor bisa berharap hidup, walau kerusakannya seseram apapun.

Setibanya di bengkel motor dimana kendaraan saya lagi dibongkar, saya serahkan barang yang saya cari dan ternyata tidak sampai 30 menit, kendaraan sudah usai, setelah diperkeras beberapa baut maka kendaraan siap dibawa pulang, rincian yang harus dibayar dibengkel adalah biaya bongkar pasang Rp 15 000,- biaya Kampas Kopling Rp 35 000,- Olie Federal yang diganti Rp 17 000,- masih lebih murah jikalau bengkel di Jakarta.

Demam Lagi

Setelah dari bengkel, istri minta diantar bayar listrik, tidak usa kekantor katanya, melihat saya agak pucat, memang hari ini kamis saya melakukan puasa, tetapi badan terasa demam sedkit. setelah bayar listrik, saya istirahat tiduran dan cukup nyenyak selama 10 menit, kemudian istri minta diantar ke Puskesmas kerena sakit giginya, jam sudah menujukan 11.30 siang, sepulang dari Puskesmas, saya demam, istirahat lagi. ternyata dema ini sangat memuncak pada jam 1.00 tengah malam, terpaksa harus mengambil kunyit dan dibuka lantas dicuci dan dikunyah dan ditelan, terasa enak dan badan dingin, akhirnya ngantukpun datang

Tiada ulasan: