selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, November 27, 2008

ke Gorontalo





Senen, 20 Oktober 2008.

Menghadiri perkawinan anaknya pak Bambang Thalasemia, berangkat Ashar dan Shalat Maghrib di Kompleks Haji Bekasi tempat Perkawinan.

Pulang jam 20.00 tamu banyak, makanan berlimpah.


Selasa, 21 Oktober 2008.

jam 02.00 berangkat ke Pak Marsudi, jam 02.30 di terminal kampung rambutan, jam 03.00 naik Bus, jam 04.10 tiba di Cengkareng, shalat shubuh, berangkat Lion dan di Makasar istirahat.

Di Makasar sekarang ini ada terminal baru.




tiba di gorontalo jam 12.00 siang, ternyata jauh dari Terminal ke kota, untung ada rejeki pak Pertambangan.



Nasi Kuning pak Jawasir yang menjemput, Dinas Pekerjaan Umum propinsi

Pertemuan di suatu hotel di Gorontalo, sebab semua penjabat PU Propinsi Gorontalo sedang seminar di hotel tersebut.

Meninjau bangunan KUMHAM Daerah Propinsi Gorontalo yang terkena penurunan pondasi.




Meninjau bekas banjir di Gorontalo



lokasi peninjauan ada disutu sisi kota, ternyata yang punya rumah adalah pengusaha tempeh tahu yang memang dari Jawa, tetapi ngak bisa berbahasa jawa.

Rabu, 22 Oktober 2008.
Pagi-pagi sudah ke Pasar Gorontalo mencari oleh-oleh dan ternyata oleh-oleh kue yang didapat sangat sederhana seperti makanan di Jakarta saja.
ke Airport bersama teman-teman dari BPSDM

Pesawat akhirnya berangkat juga.

Jam 20.00 tiba di rumah

Kamis, 23 Oktober 2008

Ke ibu Zoel, minta saran


Jumat, 24 Oktober 2008.

Istri dan ibu Zoel ke Puskesmas, dan Nama Yasin sudah merubah nama Iskandar yang tidak sakit.

Ke bogor, shalat Jumat di jalan, makan siang bakso Rp 7 000 se porsi naik Rp 2000,-

Ke Dinas Kesehatan, sedikit menahan malu sebab pernah di tolak, lolos langsung pindah ke Askes Bogor, lancar keluar kartu Jamkesmas, langsung ke Rumah Sakit Daerah Cibinong, dan dapat rujukan.




Senen, 27 Oktober 2008.



Ke RSCM, kekurangan kartu Hijau yang dari Puskesmas sebab diminta oleh RSCM.

Selasa, 28 Oktober 2008.
Transfusi, kemudian terjadi alergi.ibunya datang membawa kartu hijau, urusan dilanjutkan.




Rabu, 29 Oktober 2008.

Transfusi lanjutan, istri datang bersama Fifi. beli mainan bayi menangis untuk Fifi, dan kereta api untuk Yasin.

Di masjid Cijantung shalat Ashar, beli bacang 4 Rp 5 000,- yang makan langsung istri dengan Fifi, tetapi Fifi ditunda setelah mencicipi sedikit.
Motor sedikit sengsara di naiki berempat.

Kamis, 30 Oktober 2008

Istirahat

Jumat, 31 Oktober 2008.

kekantor

Shalat Jumat di Masjid belakang kantor yang pengantarnya bahasa Arab.



Sabtu, 1 November 2008.

Mengantar motor ke jonngol dengan istri, pulangnya lewat pasar baru Jonggol, lewat pasar sapi, sempat membeli mangga, sayur soup, tempe. yang sudah makan 1 liter olie selama seminggu, sudah beberapa hari ini terasa kerusakannya, sewaktu jalan di jalan Gandoang menuju rumah, lihat ada bengkel baru, beri tugas untuk menghidupkan Qinkqi kuning.
Qinkqi kuing di tarik ke bengkelnya.
Jam 14.00 kebengkel jonggol dan disana dijanjikan hari senen.
Pulangnya sempat lihat motor qinkqi kuning di lepasin sekecil kecilnya.


Minggu, 2 November 2008

Jalan kaki ke Pasar Cileungsi dan pulangnya naik bus Kosub, bernoltagia sepuluh tahun yang lalu. Sepanjang jalan istri ngomel melulu, mengapa diajak jalan sedemikian jauhnya.








Senen, 3 November 2008.


Berangkat ke kantor, naik motornya Topo, motor dinaiki berempat, Topo dengan anaknya, kemudian anak tetangga depan si Ara, dan saya, motornya kuat, langsung ke UKI, dan disana cari bus P2 ke Mahkamah Agung, dan disana menerima bantuan dari Pak Iskandar.
Jalan kaki ke depan Stasiun Gambir, naik Kopaja ke Lebak Bulus, baca fotocopy an surah Al Furqon.
Terima gajih duluan.
Berangkat ke Cempaka Putih ikut rapat Pengelolah Teknis, pembangunan Lift di Sekolah Tinggi Manajemen Industri, nilai proyek Rp 645 000 000,-
Pengelolah Teknis yang di tugaskan 3 orang.
Sewaktu berangkat naik bus Mayasari bakti AC Rp 7 000,- dan lewat tol sehingga cepat sampai di Cempaka putih, dan yang lain belum datang. Shalat Ashar di masjid STMI.
Pulang naik Busway, buka puasa diatas busway, shalat maghrib di terminal kampung rambutan

Selasa, 4 November 2008.

Ke jonggol dengan posisi siap akan kekantor, ternyata motor belum selesai, menunggu lama, sampai numpang kencing dibengkel. jam 09.00 si pemilik bengkel datang memberitahukan jikalau motor belum selesai, nanti jam 13.00.

Pulang kerumah ngak jadi kekantor.

Jam 14.00 ke Bengkel Jonggol, motor baru dikerjakan, rupanya terjadi kelambatan pengerjaan Tabung Piston.

Saya tunggu.
Shalat Ashar di masjid Jonggol, suasana pesantren sesudah shalat Ashar.
ke Bengkel motor belum selesai.
Gelap datang, mendung sangat gelap jam limasore hujan turun deras, saat maghrib motor sudah selesai, tetapi diluar hujan keras, membayar Rp 350.000.- kurang Rp 18.000,-
Gelap listrik mati, masih di bengkel, putuskan pulang menerjang banjir, sampai dirumah tidak hujan.




Rabu, 5 November 2008.


Kekantor, rapat pembahasan Jembatan Selat Sunda. Pak Pardino sebagai Kepala Pusat sangat mementing orang lain dari pada pendapat teman- temannya sendiri.







Jumat, 7 November 2008

Jam 03.00 pagi perut terasa lapar, dengan rasa kantuk yang amat sangat mulai mengupas bawang merah dan putih dan sedikit kunyit untuk dijadikan mumbu ungkepan ayam yang dibeli kemaren soren di Giant Super Market.jam 05.00 ungkepan matang dan secepatnya masak ayam goreng dan nikmat sekali.
beberapa hari ini ngak minum jus sayur tetapi sewaktu tiba dikantor pagi ini dari hidung mengalir ingus, ini menandakan daya tahan tubuh melemah.

Siang harinya jam 11.00 berangkat jumatan, dan pulangnya hujan deras, sajadah tipis pemberian pak Bambang langsung berfungsi sebagai payung, tetapis ampai di kantor juga basah.




Minggu, 9 November 2008


Kerja bakti setelah pulang dari pasar. siang harinya membantu istri yang sore ini akan menerima arisan RT yang didatangi ibu- ibu Rt, yang dibantu adalah mempersiapkan nasi udug untuk hidangan arisan.

Saat setelah shalat Ashar dan diperkirakan arisan akan dimulai saya dengan Fifi jalan keluar menuju bengkel motor Qinkqy sambil membawa dua bok nasi udug untuk orang bengkel, ia selalu lapar, bengkel itu baru buka, sehingga diperlukan langganan, tetapi pemilik bengkel sering pergi, contohnya sore hari ini sewaktu bengkel saya datangi bersama Fifi, motor qinkqy masih begitu saja, alasannya hari ini adalah saluran bensin dari tanki ngak mau menyalurkan bensin, sumbatan juga diketahui tidak ada.

Tiada ulasan: