Upacara 17-8-2008

Minggu, 10 Agustus 2008.

Menghadiri Perkawinan Pak Andre Hasan

Agak ngantuk pagi ini sehingga berangkat ke UI Depok untuk menghadiri perkawinannya pak Andre Hasan terasa terlambat, sewaktu perjalanan antara Cimanggis ke Depok lewat jalan baru, dihadang dengan kemacetan parah, sebab para pedagang tumpah ruah dengan pembeli yang datang sambil berpakaian olah raga.

Pemikiran singkat saya adalah setiap lokus bisa menciptakan pasar sendiri, sehingga disini perlu dicari lokus yang mana yang bisa melahirkan perniagaan.

Sebab ini adalah pasar Kaget, yang dijual juga bermacam macam.

sesampainya di Masjid UI Depok, dan memang saya baru pertama kali ini masuk kekompleks pendidikan ini istri sibuk mencari tempat untuk ganti pakaian, dan atas bantuan anak muda penjaga parkir, istri diantar mencari ruang ganti pakaian.

Fifi juga minta diganti bajunya, kerena ngak ada ruangan khusus maka Fifi diganti disisi ruang yang agak tersembunyi dengan menimpahkan pakaian yang baru ke pakaian yang lama, baju itu terlihat kuno sebab dibeli saat Fifi usia 2 tahun.

Yang datang dari POPTI adalah pak Murjani, yang lain belum terlihat.

Setelah selesai istri bersiap diri, memasuki ruangan masjid untuk mengikuti acara Akad nikah, sebelumnya istri ke ruang depan terlebih dahulu untuk mengisi buku tamu dan memasukan uang kedalam kotak.

Sewaktu diperhatikan ternyata semua penerima tamunya adalah mengenakan baju bodoh dari Sopeng, tetapi ngak pernah di Sulawesi Selatan.

Saat pulang sempat mampir ke rumahnya Alit di Beji Depok, rumahnya cukup bersih dan terang, dan ada anjingnya.



Selasa, 12 Agustus 2008.

Masih di RSCM, saat transfusi sedang belangsung Yasin Alergi lagi, darah baru masuk 140 cc, Yasin demam tinggi, muntah- muntah dan gemetaran, sewaktu merawat Yasin banyak yang membantu




Kamis, 14 Agustus 2008.

Pembagian orang- orang yang ikut gerak jalan dirasa kurang adil, mengapa yang belum menjadi pegawai negeri malahan disuruh gerak jalan, dan yang sudah pegawai negeri bagaimana


Jumat, 15 Agustus 2008.

Di jalanan kok terasa sepi, kalau sepi memang sering menjadi pertanyaan, mengapa sepi ini kan jakarta, Acara olah raga di kantor sederhana saja, hanya senam kesehatan jasmani, kegiatan sayembara Bangkalan sudah memasuki tahap penyusunan peta Bangkalan melalui foto satelit Google earth.
Terlihat ada kehidupan yang terstruktur ternyata adalah warisan Belanda yang digunakan sebagai markas Angktan Laut.
Shalat jumat berjalan dengan pak Zaenal.
Ke Bank untuk mengambil uang Zakat bulan puasa besok.
Beli roti tawar besar dengan messes coklat mentega kecil, susu, keju kraft, kacang kulit, senilai Rp 65 000,- sebab nanti malam dirumah akan diselenggarakan Nifsu Syaban.
Sepi perjalnana berangkat tadi pagi baru dirasa jikalau ada liburan panjang masuk nanti hari Selasa, ya pantes aja orang- orang pergi keluar dari kota Jakarta.
Shalat ashar di masjid kecil di depan Cijantung mall dan isi olie tambahan Rp 10 000 setengah liter.
Saat dirumah sedang berlangsung pembacaan nisfu syaban, baru disadari jikalau Tyas ngak ada di rumah, sejak pagi ia ke Blok M, setelah shalat isya Tyas datang.



Minggu, 17 Agustus 2008.

Upacara 17 Agustus di Kantor Pusat.


Keluar dari rumah jam 04.00 dan shalat shubuh di Cibubur Al Azhar. suasana masih gelap tiba-tiba dari balik rimbunya dedaunan terlihat rembulan yang tak lagi bundar.

Gerhana bulan.

Ternyata ada gerhana bulan di pukul 05.30 pagi


Jam 06.00 sudah masuk lapangan, ketemu pak Sihombing Bina Marga di Ambon.

acara berjalan lancar

sempat ke Tataruang untuk minta peta sayembara Bangkalan.