Sodakoh dan derita

Jumat. 1 Agustus 2008.

Shalat tahajud perasaan menjadi tenang sebab dapat bayangan wajahnya Rasul, Terlihat senyumnya dengan sederetan giginya yang berjarak beberapa mili dengan gigi yang satunya, tapi itupun sudah cukup untuk mengatakan bahwa kesabaran Rasul harus ditiru.
Shalat shubuh di masjid, Menjenguk Parno sambil ngasi uang ditangannya, tidak kekantor, istirahat dirumah, sore hari ikut acara Isra Miraj di Masjid.


Sabtu. 2 Agustus 2008.

Mendorong motor dari Rumah makan Nasi uduk Ayam Goreng, sebelumnya shalat Dlhuha dahulu di masjid kuning untuk minta tolong kepada Allah, sebab terlalu banyak hal yang susah yang dialami.
Kemudian berjalan menuju rumah makan dimana sepeda motor yang hancur depan dan belakangnya itu di titipkan.
Sewaktu duduk menunggu dikeluarkan motor, sempat berkeinginan akan membawa anak- anak ke rumah makan ini sebab lengkap lauknya, tetapi adakah aku memiliki untuk membelinya.
Mendorong Motor hingga jauh dan belok kiri ke kranggan dan disini juga sampai jauh masuk, ketemu dengan bengkel orang Batak yang baru buka, motor mau dibetulkan sedikit dan dia minta Rp 25 000,-
Dorong lagi keluar ke jalan utama.
Ketemu bengkel, busi diganti bayar Rp 10 000,-
Motor mau hidup walau dalam kondisi hancur, dikendarai perlahan- lahan.
Sampai di rumah banyak mencemaskan sebab Istri telah mengirimkan utusan untuk menyusul barangkali aja mendapat kesusahan, tetapi yang menyusul ngak ketemu.

Masuk rumah jam 12,30 siang.