selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, Mei 30, 2007

Berangkat ke Surabaya

Sabtu, 12 Mei 2007.

Menjelang pagi saat shalat tahajud, persiapan untuk anak-anak sudah dimulai, ternyata hari ini Yasin dan Astari tidak sekolah sebab libur dari sekolahannya.

Jam 10.00 pagi makan pagi sekalian makan untuk berangkat, agar nanti mendekati waktu berangkat tidak disibukan dengan makanan segala.

Jam 12.00 saat adzan dhzuhur terdengar saya langsung berkemas, dan anak- anak sudah berkemas, kemudian keluar rumah, Fifi, Yasin dan Ibunya naik ojek, sedangkan saya berjalan kaki kedepan, ke perempatan Gandoang.

Sesampainya di perempatan Gandoang berusaha berhenti 5 menit untuk menunggu bus ke Cileungsi, siang itu bus tidak ada yang lewat, semua kendaraan dikuasai dengan angkot.

Naik angkot ke Cileungsi bersamaan itu juga turut naik tetangga, istri pak Warsan yang ikut naik ke Cileungsi bersama anak perempuannya.

Fifi minta dipangku diatas tas yang saya bawa, sehingga Fifi terlihat tinggi kerenanya.
Setibanya diperempatan Cileungsi langsung ganti mobil, sekarang naik bus AC jelek kondisinya kerena kurang perawatannya. Jurusan Cileungsi Senen seharga Rp 8000,- mengambil dua tempat duduk, Yasin dipangku ibunya dan Fifi saya pangku.

Setibanya di stasiun Senen, minta turun diujung pintu masuk jalan kereta api, disisi stasiun Senen, dan saat yang sama pintu dibuka sebab ada kereta yang akan keluar, ternyata KA Yang akan keluar adalah Tegal Arum tujuan Senen – Tegal.

Disamping rangkaian kereta Tegal Arum, sudah siap kereta Kertajaya jurusan Surabaya.

Saya naik tidak di emplasemen, sebab kereta diparkir di jalur tengah, sehingga kalau ada penumpang yang akan naik cukup tinggi, Fifi dan Yasin cukup digendong dan meinta seseorang penumpang diatasnya untuk menarik, tetapi istri yang ikut cukup berat juga, mendorong ke arah naik mendekati pintu, terakhir saya yang naik cukup hap loncat dan sudah diatas.

Gerbong tiga kata Yasin dan secepat itu juga gerbong itu didapat, kemudian mencari deretan kursi nomer 10 DE dan 11 DE, ternyata kursi ini saling bertolak belakang. Kemudian saya meminta kepada penumpang dibelakang agar mengijinkan saya untuk menduduki kursi tersebut biar berhadapan dengan anak- anak, dan hal itu tidak menjadi masalah.

Kemudian kerena sudah merasa enak dengan situasi yang didapat, saya memutuskan untuk makan, jangan sampai kereta berangkat baru makan, nanti goyang.

Jam 16.20 kereta Kertajaya berangkat.

Perjalanan ini terasa hanya menghibur anak- anak dan istri, apalagi sepanjang jalan Fifinya selalu keterkejutan apabila mendengar suara keras kereta yang bersilang jalan di sisi rel lain.

Kereta ini berjalan normal dan cepat, maghrib sudah hampir masuk Cikampek.

Tiada ulasan: