selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, Mei 30, 2007

Pesan Tiket KA

Kamis, 10 Mei 2007.

Sahur untuk puasa hari Kamis ini, makan sengaja sedikit sebab waktu sudah habis, tetapi secepatnya orang makan walau sedikit juga kekurangan waktu, saat bedug di Masjid digebug saat itu berhenti untuk makan tetapi belum sempat minum.

Tahan

Merendam pakaian yang akan dicuci.

Shalat Shubuh berjamaah dengan anak- anak.

Mencuci pakain ada dua ember banyaknya, setelah itu dilanjutkan dengan Astari untuk membilas.


Berangkat kekantor, jam 07.00, Fifi dan ibunya ikut, akan mengirim uang di Bank BRI Kranggan, Depan Cibubur Plaza.

Siang hari setelah mendapat uang transportasi ke Surabaya, untuk pemberangktan hari Sabtu besok, sebesar Rp 440 000,- langsung pergi ke stasiun Senen untuk memesan tiket.

Sengaja tidak naik motor sebab siatuasi transportasi di Jakarta keadaan jelek, sehingga diputuskan naik Kopaja nomer 20 jurusan Lebak Bulus Senen.

Perjalanan diwarnai dengan banyak pengamen yang beroperasi, Kopaja ini terkenal dengan banyaknya copet yang beroperasi, sehingga kalau bisa jangan menarik perhatian pencopet.

Tiba- tiba ditengah jalan di jalan Warung Buncit, naik seorang ibu gemuk tetapi dari bau badanya orang ini tidak pernah mandi, sehingga sangat menyiksa penumpang, ia naik untuk meminta-minta bersama dengan anaknya seusia 3 tahun laki-laki, sianak ini juga terlihat ngek pernah mandi dan sangat senang sekali dibawa ibunya naik mobil penumpang, anak ini kerena senangnya berlari-lari dan mencoba duduk dengan berdampingan dengan bapak-bapak yang terlihat rapi siang ini, bapak itu juga merasa terganggu dengan baunya.

Saya sudah mempersiapkan uang untuk memberi sodaqohnya tetapi ibu dan anak itu mendadak turun sebelumnya sempat berteriak- teriak menggantungkan badanya yang besar itu di pintu Kopaja, kerena berisiknya sehingga banyak penumpang ibu- ibu yang saling bertanya apa gerangan yang dilakukan oleh ibu usia muda dengan anaknya itu.

Ibu itu berteriak seperti klenek bus umumnya, menyebutkan lokasi dimana Kopaja itu hendak bertandang.

Tiba- tiba hujan turun, ditengah hujan deras itu ibu itu turn dari Kopaja dan berlari kepinggir jalan.

Hujan sangat derasnya, yang dikhawatirkan adalah kemacetan dan genangan air, sebab lintasan jalan di Jakarta sangat tidak emmperhatikan kondisi saluran air.

Tiba di stasiun Senen, langsung membeli tiket jurusan Surabaya untuk pemberangkatan tanggal 12 Mei 2007.

Sepulangnya saya melakukan kesalahan cukup menganggu, yaitu tidak melakukan shalat ashar sebelum naik bus menuju pulang kemkantor Klebak Bulus.

Betul juga memang bus yang dinaiki adalah Bus Pattas AC Jurusan Senen – Lebak Bulus dan penumpangnya cukup banyak, Cuma jalur yang dilewati ini terkenal macetnya, yaitu jalur Salemba, Diponegoro, Thamrin, Blok M, Panglima Polim, Simatupang, Lebakbulus dan lanjut ke Ciputat.

Di Panlima Polim ini saat kemacetan luar biasa menghadang, jam sudah menunjukan jam 17.00 dan saya belum shalat Ashar, jam 17.15 masih di jalan itu juga melihat didepan dan dibelakang kendaraan berbaris tanpa berdosa, berhenti begitu saja menurut peraturan, seperti bayi layaknya.

Akhirnya saya putuskan untuk shalat ashar diatas bus, yang menjadi perhatian adalah ini masih dalam keadaan dalam kota. Mengapa tadi tidak memperhatikan untuk shalat terlebih dahulu sebelum naik kendaraan.

Saat adzan maghrib terdengar adalah saat untuk buka puasa, tetapi ditengah kemacetan ini tidak ada pedagang air yang datang mendekat, sehingga buka puasa ditahan saja.

Memasuki kantor sekitar jam 16.30. bergegas ke kantor dan langsung buka puasa dan shalat maghrib.

Setelah makan malam, keluar ke carefure untuk membeli kasur untuk tidur dikantor.

Setelah itu pak Budi minta tolong dibuatkan leaflet untuk dibawa ke Surabaya.

Bekerja sendirian dikantor, sekitar jam 23.30 seperti ada gangguan, punggung dan kepala bagian belakang terasa ada yang pegang.

Menerima telepon dari rumah malahan terjadi salah pengertian, suara saya yang terdengar oleh istri adalah suara wanita, sehingga istri punya pikiran macem-macem, kalau saya pikir, hantu di kantor ini menyisip lewat suara di telepon dan mempengaruhi pikiran istri saya.

Saya ngak takut, saya disini mau kerja, biar tengah malampun pekerjaan saya lakukan.

Mengantuk pun tiba, tetapi mata tidak bisa dipejamkan.

Tiada ulasan: