selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Isnin, April 06, 2009

Masih di Semarang

Minggu, 28 Desember 2008


Jam 00.01 masih jauh Tegal, istirahat di Batang sekitar jam 02.30. disini ada satu jam saya sempat membelikan Astari dan Yasin pop mie panas seharga satu buahnya Rp 5 000,-

Masuk Semarang sekitar jam 05.00 pagi. dan masih mencari alamat segala, sehingga diputuskan shalat shubuh diatas bus, nanti kalau ada sempat ya shalat shubuh di hotel.

Hotelnya sangat jelek, kotoran tikus ada dimana, saya melihat ada sapu saya terpaksa menyapu lantai.

Masih sangat pagi, dan secepatnya shalat shubuh memanfaatkan waktu tersisa.

Istirahat sebab Yasin dan Astari saling kejar- kejaran.

Jam 10.00

Berangkat ke Masjid Agung tempat resepsi pernikahannya Ajie dan Sari.


Jam 14.00

Semua rombongan kembali ke hotel yang jelek itu, dan untuk saya dan sekeluarga khusus di tidurkan dirumahnya Pak Bambang, lokasinya di arah keluar kota Semarang melewati Gombel.

Bukit yang permai, ternyata rumahnya pak Bambang ini adalah rumah dinas istrinya, sebab istrinya menjabat Kepala Dinas Propinsi Jawa Tengah Keluarga Berencana.



Senen, 29 Desember 2008

Jam 03.00, tersadarkan sebab alarm Hp di kantong berbunyi, langsung persiapan shalat Tahajud, sebab saya tahu betapa sulitnya kehidupan ini, sehingga pertolongan dari Allah semata yang diharap.

Diluar hujan masih turun dengan deras, dan terdengar sesekali deraan halilintar.

Saya mengambil shalat tahajud di ruang tamu depan yang sepi, udara dingin pegunungan kota semarang masuk merayap, ini rumahnya pak Bambang, ternyata baru 4 bulan di tinggali, ini rumah istri pak Bambang sebab istrinya punya jabatan sebagai Kepala Dinas Keluarga Berencana Propinsi Jawa Tengah.

Saya membangunkan istri untuk ikutan shalat tahajud.

Adzan shubuh terdengar dari masjid dari lembah depan rumah.

Jam 10.00 bus dari penginapan jalan Patimura Semarang datang, saya langsung naik setelah teman kantor turun untuk sarapan di rumah ini, dimana sarapan disiapkan dengan pak Bambang, dibantu adik ipar dari istrinya.

Perjalanan Pulang ke Jakarta di awali dari rumah ini, mibil keluar dari kompleks dengan melewati tanjakan yang curam, dan memasuki jalan tol yang menghubungkan Semarang Barat dan Semarang Timur.

Saat memasuki Waleri, terlihat dikejauhan pegunungan Dieng yang pernah beberapa tahun lalu dikunjungi bersama Tyas, sekarang Dieng dilihat dari bawah, di kejauhan yang nampak adalah birunya pegunungan.

Di Pekalongan mampir di pasar penjual pakaian Batik, disini yang sempat di belikan adalah selendangnya istri, pakaiannya Fifi beserta kudungnya, pakainnya Astari atasan dan pakaiannya Tyas bawahan batik. Yasin ngak dapat sebab tidak ada untuk anak laki- laki.

Setelah shalat dlhuhur langsung pulang.

Ditengah jalan sempat makan siang.

Sewaktu sore hari memasuki kota Tegal, terlihat kekuatan ekonomi kota Tegal dibuktikan dengan banyaknya Bank- bank papan atas yang mendirikan kantor cabangnya disini.

Pemandangan sore hari sebelum kota Cirebon dengan udara basah kerena hujan dan sawah-sawah yang terancam penyusutan untuk dibangunkan perumahan

Tiada ulasan: