selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Isnin, Julai 28, 2008

Ikut Fun Bike, Buang Air berdarah

Minggu, 15 Juni 2008.



Jam 03.00 pagi sudah bangun untuk persiapan berangkat ke Senayan, ngantuk dan semangat bersatu menjadi satu, Fifi diangunkan dan ngak mau juga bangun.

Setelah shalat dua rakaat shalat malam, kemudian membuat jus sayur, dan sempat juga makan sarapan pagi.

Jam 04.00 pagi berangkat, saya tahu motor dalam keadaan sakit, sehingga saya ngak berani kencang sebab kalau rewel dijalanan bisa berabe.

Jalanan masih sepi pagi itu, dan saat melintas di masjid kuning di Cibubur, terdengar adzan shubuh, kesempatan yang baik untuk mengerjakan shalat shubuh di masjid, tetapi setelah mengerjakan shalat terasa ada air hujan rintik turun, sehingga disiapkan mantel jas hujan yang sudah mulai robek disana- sini, yang penting bisa bertahan saja dari siraman air hujan.

Perjalan ke Jakarta melewati kawasan cibubur lama, hujan tak henti- hentinya, gelapnya pagi disebabkan mendung membuat perjalanan sangat lama, melewati Jalan Simatupang juag masih sepi, dan memasuki jalan Antasaari juga masih sepi, disini harus hati- hati sebab sering ada kendaraan yang berkecepatan tinggi nyelonong dan bisa ditabrak.

Memasuki kawasan Blok M juga masih pagi dan hujan masih turun, sudah terasa sepatu ini sudah basah, melewati kantor Departemen Pekerjaan Umum juga rintik hujan tak henti-hentinya.

Memasuki kawasan Senayan belok kiri dan memasuki kantor Menteri Negara Pemuda dan Olah raga keadaan masih sepi dan hujan masih merintik, umbul- umbul tulisan Thalasemia banyak berserakan disana, berarti acara fun bike itu disini mulainya, dan saya masuk dan sasaran parkirnya ada didepan Musholah.

Mulai berkemas melepaskan mantel hujan, dan sasaran pertama saya adalah minuj jus sayur lagi, terasa enak kebadan, walau terkenan kondisi ekstrim pagi ini tidak memberikan pengaruh negatif ke badan.

Kekamar kecil di masjid, terlihat banyak peserta Fun Bike yang tidur di emperan masjid, ternyata setelah saya salami satu persatu mereka datang dari Tangerang, ia tiba di sini sekitar jam 04.00 pagi, berangkat dari Tangerang jam 12.00 malam.

Fifi ikut ke toilet juga, demikian juga istri, setelah beres semua mulai berjalan ke tempat acara berlangsung, dan pagi itu hujan masih merintik, Fifi saya gendong sambil menempatkan plastik diatas kepala untuk menahan hujan rintik tidak terlalu membasahi baju, walau baju sudah basah.

Ibu Arifin terlihat baru keluar dari mobil, dengan pakaian seragam Fun Bike, saya sendiri yang tidak kebagian kaos, setelah itu terlihat mulai membanyak yangh datang, baik dari pengurus Yayasan Thalasemia, pengurus POPTI dan peserta Fun Bike sendiri.

Fifi mulai rewel minta kue, dan didengar oleh panitia, maka salah seorang panitia mengambilkan kue buat Fifi sendiri, menghilangkan rasa laparnya.

Jam berjalan terus, sesuatu yang tidak akan dipungkiri, akhirnya tiba acara start pemberangkatan, setelah semua sudah berangkat saya dengar pengurus POTI dan Yayasan Thalasemia yang mau ikut Fun Bike disiapkan sepedanya, yang ikut saya dan pak Deny dengan anaknya yang juga pesakitan Thalasemia.

Hujan masih mengguyur, saya bersepeda pinjaman panitia ini sangat enak rasanya, dan pergantian persneling giginya sangat licin, setelah keluar dari pintu gerbang langsung belok kiri menuju Rumah Sakit Mintoharjo diseberang jalan besar Gatot Subroto, kemudian menuruni belokan dan masuk jalan semangi belok kiri menuju Thamrin dan balik kanan lurus masuk ke patung api nan tak kunjung padam dekat Panin Bank, kemudian balik kanan menuju Senayan, belok kiri menuju Kantor menteri negara Olah raga kembali.

Sesampainya, disana langsung menyerahkan kembali sepedanya panitia dan menerima sneak makanan kecil dengan minumanya, istri saya datang mendekat mengingatkan jikalau pengunjung sudah banyak dan rebutan tempat duduk, sekarang tempat duduknya di duduki Fifi, saya datangi Fifi, dengan gembira ia minta gendong, sebab ia tidak boleh ikut naik sepeda, sebab hujan.

Setelah itu saya mulai bertanya dimana panitia menyediakan makanan khusus, dan dari jauh saya melihat suami ibu Yayasan lagi makan disalah satu stand makanan, saya menuju kesana dan memang betul juga disana saya minta sate dengan lontong buat istri saya dan saya sendiri, setelah agak lama kemudian Fifi minta mie kocok, semuanya rasanya enak, dan terakhir saya dapat kaos kepanitian setelah ketemu dengan panitia yang mahasiswa kedokteran.

Jam saya perkirakan 10.00 saya mohon diri, walau acara berlangsung meriah, hujan rintik masih menetes rapat. Bertiga saya menuju masjid dimana sepeda motor saya parkir dihalamannya.

Acara itu saya tinggalkan, sementara hujan masih merintik, saya melintas jalan besar sampai di Cawang UKI dan masuk ke Celilitan dan belok kiri menuju Celilitan Kecil untuk tembus ke Taman Mini Indonesia Indah, dan terus melewati terowongan masuk area Cipayung dandisini mulai melepas mantel hujan sebab hujan sudah berhenti.

Jam 11.50 menit masuk rumah badan terasa lelah sekali, pintu rumah terbuka Yasinnya yang menjaga rumah, keluar bersepeda dengan tidak menutup pintu rumah.

Kucing dirumah yang berumur tiga hari ini meninggal dunia, istri saya terlihat sedikit sedih, sebab ia telah meninggalkan semuanya yang ada, tidak lagi terdengar lengking tangisan kucing di malam hari yang kehausan meminta minum susu, dimana induknya tidak lagi mau meminumkannya.

Setelah shalat Dzuhur, buang air terasa sakit dan ada tetesan darah, saya lemas jadinya.

Saya bawa istirahat tidur.

Sambil berbaring apakah ini disebabkan kerena naik sepeda.

Tiada ulasan: