selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Ogos 30, 2007

di Bank BNI Blok M Fifinya makan Humberger

Selasa, 21 Agustus 2007.




Pagi-pagi sudah selesai mencuci pakaian yang menumpuk, kemudian istri minta untuk beli hadia dan obat di Blok M, setelah turun mengantarkan Yasin didepan sekolahannya, berkendara bertiga dengan Fifi ikut ditengahnya, menuju Blok M jakarta Selatan, mendung menggantung, sepeda motor agak kurang enak dinaiki, sewaktu berangkat sempat mampir terlebih dahulu di rumah pak Haji Mahdum Dimyati, ternyata didrumahnya pagi itu banyak orang yang menjenguk, Fifi saya ajak masuk ia ngak mau, males katanya, kemudian sambil duduk berbanyak orang diruang tamunya pak Haji Mahdum menceritrakan jikalau ia terkena Types, ini hasil laboratoriumnya, kemudian saya tinggalkan Chlorophile untuk diminum, soal harga biarlah waktu yang membayarnya sebab sumber rezeki saya banyak, pasti deh menutupi.

Ternyata diantara orang yang hadir di depan pak Haji Mahdum Dimyati ini ada seorang ibu yang sedang mencari- cari saya dan istri berkaitan dengan Thalasemia yang diderita ke dua anaknya, sehingga berjumpa disini tetapi mengingat waktu saya harapkan ibu itu mau berkunjung kerumah untuk menjelaskan penyakit itu.

Motor berjalan normal, strandard 40 km / jam kemudian memasuki jalan Antasari menjelaskan pada istri bahwa peristiwa tujubelas agustus sewaktu kopling perseneling putus ya di jalan ini, tetapi istri saya tidak bereaksi, capek barangkali.

Sesampainya di Blok M, motor saya parkir di Bank BNI 46, setelah itu memasuki kompleks Pasaraya Grande dan tembus sampai di Melawai plaza dan berjalan menghimpit pedagang yang berjualan bersempit-sempitan, sampai dibekas Matahari yang terbakar, dan disana memasuki toko obat, dan dengan si ekohnya diberi pembalut praktis 2 balutan seharga Rp 13 000,- kemudian keluar menyisir lagi dengan Fifi masuk ke Kombo yang didalamnya ada toko obat dan disana diberi bubuk pengering luka untuk istri seharga Rp 20 000,- kemudian saya mengambil meja untuk mulai merawat luka istri, tas saya selalu menyimpan gunting dan sekarang waktunya dikeluarkan.

Setelah merawat luka istri, hujan merintik, genangan air dimana-mana, saat ini blok M lagi konstruksi. Membangun pertokoan yang bekas terbakar. Sampai dipinggir Melawai ada burger Donald yang buka, saya beli burger seharga Rp 5000,- dengan pajak Rp 500,- untuk Fifi yang terlihat lapar, Fifi sangat semangat memakan burgernya sambil berjalan menuju Bank 46.

Hujan masih merintik, menyebrangi jalan menuju Bank BNI 46 dan langsung naik, mengiringi langka- langka kecil Fifinya yang ikut terus, dan menerima nomer giliran di nomer 18 dan menunggu, sebab yang sedang dilayani nomer 15. saat menunggu itu Fifinya minta minum, saya ambilkan fasilitas minum yang disediakan Bank, kemudian minta pipis, dan masuk ke orinoar laki-laki dan pipis disana sambil saya sendiri yang menuntunnya. Kemudian keluar lagi dan tiba giliran no 18 untuk dilayani, keluhan pertama adalah Tyas kan sudah membayar uang ATM tetapi kartu ATMnya belum dikeluarkan, saat itu petugas mohon ijin untuk membuka nomer tabungan Tyas, dan saya berikan, dan disana ter informasikan jikalau kartu ATM nya Tyas sudah bisa diambil di Cileungsi, Bogor.

Dengan kondisi Tyas sudah berada di Denpasar diharpkan Tyas mau membayar lagi uang pendaftaran untuk dapat diterbitkan kartunya di Denpasar.

Pulang masih Hujan, rencananya istri pulang sendiri dan saya akan kekantor, mengingat hari masih hujan makan istri ikut pulang, dan kembali bermotor bertiga dengan Fifi, sepanjang jalan hujan merintik, cukup membasah baju, tetapi sempat memakai plastik hujan.

Sesampainya pertigaan Cibubur lama, belok kiri sedikit dan mampir di bakso yang pernah didatangi dahulu malam-malam sepulangnya dari pak Marzuki Usman berempat.
Langsung memesan bakso besar 2 mangkok dan ½ mangkok untuk Fifi dan ½ mangkok di bawa pulang.

Shalat dlhuhur di masjid pesantren dekat dari situ. Dan masuk rumah ternyata Yasin sudah ada kemajuan, mau memasukan pakaian sebelum hujan menderas, pakaian itu saya cuci tadi pagi, sebelumnya saya tidak terlalu berharap ia mau mengerjakan itu.

Tiada ulasan: