selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Ogos 30, 2007

Langsung masuk perawatan inap RSCM

Jumat, 10 Agustus 2007.





Ke RSCM berangkat bersama Tyas dan Yasin, setelah proses cros darah selesai sementara menunggu kapan akan dipanggil untuk memasuki ruang konsultasi dokter, pergi bertiga ke kantin FK- UI, saya makan nasi yang dibawa dari rumah sedangkan Yasin minta nasi Ayam lengkap seharga Rp 12 000 ,- dengan minuman jus mangga, sedangkan Tyas siomay lengkap dengan jus alpokat RP 10 000.-

Saat jam 11.00 saya tinggalkan Tyas dan Yasin didepan poliklinik dan saya ke masjid untuk mengerjakan shalat Jumat.

Didalam khotba shalat di ingatkan bahwa orang yang mengerjakan shalat dlhuha doanya akan terkabul, sedangkan yang tidak mengerjakan shalat dlhuha saja doanya juga terkabul.

Hb nya Tyas 7.8 dan Yasin 7.1 langsung masuk perawatan inap.


Pertimbangannya agar Tyas secepatnya ke Denpasar, sehingga ada waktu luang untuk pendaftaran.

Kaki melangkah meninggalkan ruang konsul dokter, Tyas di ijinkan untuk masuk perawatan Klas 2 tetapi saya agak linglung kerena lelah yang menderah sehingga tidak menyelesaikan adminstrasi masuk perawatan secara tepat, sewaktu saya didepan petugas penerimaan jaminan perawatan ia mengatakan tutup, sebab sudah jam 17.00 dan para petugas sudah pulang., diurus hari senen saja.

Sehingga untuk pengambilan NHCL dan Alat transfusi seperti jarum 2,5; 5; 10; aboceth 22;slang darah, harus menggunakan uang jaminan dan harus diurus secepatnya hari senen saat jaminan sudah keluar, terlambat sehari jaminan hilang. uang yang dijaminkan sebear Rp 70 000,-

Urus permintaan darah cuci di PMI Kramat, tidak berani naik motor kerena badan lelah dan emosi ngak stabil, naik angkot bolak balik Rp 4 000,-
Arus kendaraan di Salemba saat itu baik dari arah RSCM maupun dari arah Senen sangat padat. tetapi kerena naik angkot, ya duduk saja ngak usah berfikir.

Yasin yang ngak pulang, nmani kakaknya yang juga bermain kerena sedang menunggu darah datang, pasien satu ruang ( ruangan di isi dua pasien ) adalah sakit tumor dibagian pelepasan sehingga dibuatkan pelepasan baru diperutnya sebelah kiri.

Melihat kondisi yang secara umum anak menderita saya berfikir keras sebab hati ini mengatakan anak ini masih mempunyai peluang sembuh yang besar, sehingga sewaktu istri datang malam hari, ia saya ingatkan untuk mencari chlorophil yang ada dirumah untuk diminumkan tetapi istri mengatakan persediaan chlorophil dirumah habis.

Jam 19.50 saya sudah tiba di PMI Kramat, sepeda motor yang saya parkir didepan poli Thalasemia, hanya berdiri sendirian kedinginan, kemudian motor itu saya ajak ke PMI Kramat mengambil darahnya Tyas.

Motor saya parkir dibagian belakang dan saya memasuki PMI Kramat dari pintu masuk depan tetapi menyisiri teras samping kiri bangunan, dan didalam sudah terdapat beberapa orang yang menunggu darah juga.

Tepat jam 20.00 darah diserahkan dengan batas waktu penggunaan hingga jam 24.00 malam, sehingga harus cepat di transfusikan.
Saat itu istri datang dari rumah membawa Fifi segala, dan disini Fifi bermain dengan adik sisakit yang satu ruangan dengan Tyas dan baru berumur 3 tahun.

Saat darah akan di transfusikan, Tyas diminta menuju keruangan tindakan, dan disana saya lihat Tyas ditangani oleh dua suster, dan terlihat sedikit kepayahan sebab memang sejak kecil urat darahnya Tyas sangat halus.

Setelah darah di transfusikan sekitar 15 menit bicara dan bersenda gurau sementara Tyas berbaring, saya permisi pulang, malam itu berkendara berempat, Yasin, Fifi, Istri, kemacetan sudah mewarnai sejak di depan perempatan Pramuka, masuk Jatinegara kerena lampu merah, didepan stasiun Kereta Api Jatinegara kerena penyempitan jalan yang disebabkan para penjual kaki lima meluber ke jalanan. Dan kemacetan berikutnya ada di Kebon Nenas hingga lampu merah dekat Lingkungan Hidup.

Berkendara terus melewati Uki, Celilitan, Pasar Kramatjati, di Kramatjati banyak pengendara motor yang berhenti perlahan menawar ikan segar yang baru datang, ikannya sangat menggiurkan, mengingat istri tangannya sakit saya tidak berani menawar ikan.
Masuk rumah sekitar jam 23.15.

Langsung membuat jus sayur supaya badan stamina nya ngak terlalu turun.

Tiada ulasan: