selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, November 28, 2007

Aroma kemacetan

Senen, 29 Oktober 2007

Kerena Yasinnya bangun kesiangan sehingga ia membuat gaduh lagi pagi ini
Padahal sudah dibangunkan sejak saya membuat jus sayur pagi ini setelah shalat shubuh.

Menjelang kantor, sekitar 5 km dari kantor kemacetan sudah menghadang, pusat kemacetan di sekolah international Global scope, sudah terlihat dari jauh kerumunan kendaraan bermotor, semua bergerak perlahan-lahan selangkah demi selangkah, saya berusaha untuk masuk ke kanan untuk berbelok kanan, tetapi arus lalu lintas sangat padat, kemudian lagi tikungan masuk kanan masih jauh sehingga saya maju perlahan- lahan, asalh kendaraan di depan maju, ikut maju.

Saat waktu telah berjalan dan maju selangkah itu telah sampai di tikungan bawah jalan tol untuk belok kekanan, saya belok dan memotong dan memasuki jalan yang dilarang masuk untuk masuk ke ujung jalan P Antasari, disana ada belokan masuk terowongan dan saya berbalik arah pindah jalur menuju terowongan ke arah pondok indah, ternyata kemacetan sudah terasa, apalagi terdapat metro mini yang sedang berjalan mundur, entah sebabnya apa.

Walau macet tetapi masih bisa jalan sehingga tembusnya diatas jalan Simatupang juga tetapi tidak melewati jembatan di sekolah Highscope tersebut, saya menengok kebelakang dan terlihat luar biasa macetnya, kendaraan tidak bergerak.

Masuk ke halaman kantor sudah damai- damai saja perjalanannya.

Siang hari pak Kuat masuk kantor, dan rupanya harus ke Patimura terlebih dahulu untuk mengikuti kegiatan Sumpah Pemuda dan dilanjutkan dengan tayangan unggulan penelitian, saat itu pak Kuat mengeluhkan kita dalam hal ini Sebranmas belum punya apa- apa untuk di tayangkan sebagai bentuk penelitian.

Bagaimana kalau kapital sosial dijadikan sebagai tool sakti dari Sebranmas untuk meraih penghargaan penelitian.

Sore hari hujan turun dengan deras dan sempat menggenangi halaman parkir.

Menunggu hujan hingga redah, tiba-tiba sadar jikalau hari sudah hampir menjelang maghrib, kira-kira kurang 15 menit lagi maghrib akan tiba, sehingga ditetapkan untuk mengerjakan shalat maghrib terlebih dahulu setelah itu pulang.

Shalat maghrib di kantor bersama pak Imam, dan sewaktu turun ke lapangan parkir hujan masih gerimis sangat tipis, dan bisa di bilang rintik jarang.

Perjalanan agak macet- macet sedikit, dan selepas persimpangan Fatmawati, lancar, dan tiba saat shalat isya di masjid kecil di depan Cijantung Plaza.

Mendekati rumah hujanmenderas dan untuk memasang pelindung air sudah malas sehingga masuk rumah agak basah.

Setibanya di rumah ternyata Yasinnya lagi membuat mie rasa Soup Buntut, aromanya enak banget tetapi pelitnya si anak yang namanya Yasin ini luar biasa, harus menggunakan strategi tepat agar bisa mencicip mie buatannya barang dua sendok, dua sendok juga cukup.

Tiada ulasan: