selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, November 28, 2007

Itikaf hari ke 21

Rabo, 3 Oktober 2007


Jam 00.00 saya masih di Masjid Nurul Hidayah, masjid kompleks perumahan dalam rangka itikaf hari ganjil ke 21 puasa. Itikaf ini berakhir sekitar jam 02.30

Masuk rumah sekitar jam 02.50, sementara saya masih terhubung dengan Tyas, dengan menikmati free talk hari pertama setelah tadi sore mengisi pulsa sebesar Rp 50 000,-
Pembicaraan dengan Tyas sekitar keinginan Tyas untuk tetap bertahan di Denpasar walau menghadapi kesusahan dalam menerima donator darah guna menyambung hidupnya, ia berkilah sebab ini bulan puasa dimana yang donor lagi sedikit, jikalau bukan hari puasa pasti banyak, alasannya.

Secepatnya makan sahur dan langsung berangkat tidur sebab ngantuknya sangat luar biasa, sewaktu adzan shubuh terbangun dan mandi dan langsung mengerjakan shalat berjamaah dengan istri dan tidur lagi.

Mengeluarkan sepeda motor, sebab ibu-ibu sudah berdatangan yang akan membantu istri untuk menyiapkan bingkisan lebaran sebanyak 50 bungkus, dengan 10 bungkus sebagai cadangan.

Proses pembagiannya saya sendiri tidak mengetahui sebab tidur sangat nyenyak, setelah semalaman beritikaf di masjid.

Sehabis shalat maghrib, mengantar bingkisan lebaran kepada ibu Oing, istri Almarhum pak Oing yang berdiam di pinggir jalan besar Gandoang, saya merasa perlu menyantuni orang tua tersebut sebab semenjak pak oing meninggal saya tidak pernah kesana, silaturahmi.
Berangkat bersama Fifi dan Ibunya, Fifi kalau sudah diberitahu akan keluar rumah sudah gembiranya minta ampun dan inginnya serba cepat.

Sesampainya dirumah ibu Oing, awalnya rumah itu telihat tutupan, tetapi tiba-tiba dari arah dalam tersingkap gorden sederhana yang menggantung dijendela yang menunjukan jikalau didalamnya ada orangnya, kemungkinan kerena suara motor saya berhenti didepan rumahnya, ia pikir suara motor siapa itu, dan akhirnya setelah turun dari motor istri saya menyerahkan bingkisan lebaran itu, mengingat waktu menjelang shalat isya saya secepatnya mohon diri.

Fifi diajak shalat teraweh di masjid ngak mau minta shalat dirumah.

Persiapan memasang desferal, jam menunjukan 20.00 saat mana Yasin baru pulang dari Masjid, sementara saya dengan istri shalat teraweh dirumah, mengingat istri agak lelah seharian.
Diawali dengan meng oleskan salep narkotika 5 % di kulit dimana jarum suntik desferal hendak di tusukan, jarak waktu antara pemberian topikal salep ini dengan penancapan jarum desferal sekitar 1 jam sebelum penyuntikan.
Jam 21.00 mulai saya mencampur Desferal sebanyak 3 botol @ 500 mg ke dalam satu jarum suntik isi 10 ml, kemudian dilakukan penancapan, dan betul juga bagi Yasin saat jarum itu masuk tidak terasa katanya.

Tiada ulasan: