selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, Mei 31, 2006

Berangkat ke Solo

Minggu, 21 Mei 2006.

Berangkat ke Solo.

Pagi hari di niatkan untuk secepatnya ke Pasar membeli keperluan makanan anak-anak agar semua sudah siap selama ditinggal ke Solo, apalagi kulkas hari ini sudah sepi dari stok makanan,
Di pasar saya membatasi pembelian, saya hanya membeli ubi singkong 6 Kg seharga Rp 5 ribu, Ubi rambat yang sudah dikupas dua kantong seharga Rp 3 ribu.
Istri saya yang membeli keperluang lauk pauk lainnya, sesampai dirumah secepat.
Sepulangnya, apa yang bisa dimakan anak-anak secepatnya, pilihan jatuh pada ubi rambat yang telah dikupas, sekarang tinggal diiris tipis agar gampang digoreng, satu plastik di iris semua sebab sisanya akan dibawa naiik kereta api nanti.
Hidangan gorengan ubi tersaji, semua berebut walau panas-panas, tenaga sudah diisi sekarang mulai menuju cucian yang menumpuk, cucian dikerjakan dengan diikuti anak-anak yang bermain cucian sambil mandi pagi, yang ikut nyuci disini Yasin dengan Fifi.
Jemur pakaian selesai babak berikutnya adalah bersih badan shalat dlhuha dan shalat perjalanan, sarapan dan persiapan pakaian.
Pakaian yang dibawa sedikit saja, celana panjuang yang dipakai dan cadangan, kaos baju agak banyakan sebab diperkirakan sering ganti baju.
Jam 10.00 tepat keluar dari rumah, berangkat ke jalan raya berjalan bersama istri, alasannya istri untuk olah raga.
Langsung naik bus ke Cileungsi, dari Cileungsi ke UKI dan dari UKI ke Senen, tiba di Senen saat adzan Dzhuhur terdengar, bergegas ke loket kereta api ekonomi Matarmaja jurusan Malang lewat Solo, ternyata tiket bernomer tempat duduk habis.
Mengingat waktu dan kebutuhan kesehatan terpaksa naik Kereta Api Jayabaya tujuan Surabaya, turun di Solo.
Ditiket tercantum jam pemberangkatan 14.20, dan sekarang jam 12.04 masih banyak waktu, saya putuskan untuk pergi ke Masjid depan Stasiun yang satu halaman dengan pasar Senen, untuk kesana harus nyebrang jalan dua kali.
Setelah shalat Dzhuhur dan Ashar sempat istirahat.
sekitar jam 13.45 saya keluar dari masjid berjalan perlahan ke stasiun Senen.
Dari arah pintu keluar masih banyak penumpang yang turun, masih ada kereta api yang datang se siang ini, tapi entah kereta api dari mana.
Setelah melewati pemeriksaan tiket masuk, melintasi terowongan bawah rel untuk menuju jalur tiga jalur keberangkatan KA Jayabaya, kemudian naik keatas apron stasiun agak lenggang, terlihat di jalur dua KA Matarmaja yang hendak saya naiki tapi tidak jadi, telah penuh dengan penumpang, Berarti kalau mau pergi hari minggu harus pesan tiket sebelumnya.
Sampai kereta itu berangkat saya masih duduk menunggu kedatangan KA Jayabaya yang akan masuk 5 menit lagi. Saat itu bapak-bapoak teman duduk menunggu kereta sempat berbasa basi berceritra kedatangannya ke Jakarta secara tidak sengaja telah menghadiri perkawinan anak sahabatnya, ia fdatang atas undangan sebua perusahaan, sesampainya dijakarta mencoba menghubungi sahabat lamanya, ternyata sahabat lamanya itu sedang mempersiapkan perkawinan putranya, sehingga terpaksa ia terlibat dalam acar perkawinan itu sampai dini hari tadi, sehingga penampilannnya siang hari ini memang terlihat ngantuk, sempat memberi ceritra kalau ada yang patah tulang, di borehi, tumbukan kunyit, beras dan kemiri, ditampalkan pada yang sakit dan cepat sembuh, ia telah membuktikannya sendiri.

Kereta Api Jayabaya datang, gerbong no satu saya harus berdiri jauh disisi kiri stasiun, saat kereta datang saya mulai masuk, dan ternyata di gerbong satu sudah banyak orang yang duduk, tempat dimana akan saya duduki juga diduduki dua orang remaja yang sedang tidur, ya saya bangunkan, dan saya menanyakan nomer berapa tiketnya, ia tidak menjawab dan langsung pergi.

Ternyata merreka adalah penumpang gelap, yang digelapkan oleh masinis Lokomotif penarik rangkaian kereta, ada sekitar delapan orang yang terlihat dan ada beberapa orang lagi yang ada di lokomotip.
Dan ternyata mereka tujuan rata-rata ke Cirebon. sebab sewaktu kereta mendekati Cirebon mereka terlihat berduyu-duyun berloncatan turun kebawah, tanah dibawah cukup tinggi, ada sekitar setinggi pintu kelihatannya sewaktu saya melihat tempat jatuhnya para penumpang gelap tersebut.

Sewaktu kereta memasuki Cirebon, saat itu maghrib pun tiba saya tidak shalat maghrib, sebab saya perhitungkan tiba di Solo sekitar jam tengah malam dan ada waktu mengerjakan shalat Maghrib dan Isya, tetapi apa jadinya

Setelah keluar dari Stasiun Cirebon menuju Ciledug, rem angin di gerbong yang saya naiki terlepas sehingga kereta terpaksa berhenti ditengah jalan, untuk diperbaiki.

Rupanya perbaikan berjalan lancar, sekitar jam delapan malam memasuki stasiun Purwokerto.Masuk stasiun Jogja jam 23.00.

Tiada ulasan: