selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, Mei 31, 2006

Pak Mantri

Senen, 22 Mei 2006.

Pak Mantri

Memasuki Satsiun Klaten, sekitar jam 23.15 dan saya menelpon ke Pak Mantri yang di Solo dimana saya akan menginap disana untuk beberapa hari.
Pak Mantri ini adalah Pensiunan PU Jayapura Papua, masa pensiun baru dijalani dua tahun ini, sewaktu saya di Jayapura bersama-sama dinas di PU di sana, saat itu Tyas belum sakit, sekitar tahun 1992, Pak Mantri ini sering kita kunjungi sebagai orang jawa yang ada di rantau jauh, samapi dikunjungi pula adik ipar pak Mantri yang ada di Merauke. Sekarang masa pensiunnya dihabiskan di Solo, dan kalau ketemu di Jakarta, pak Mantri ini sering mengajak saya untuk ke Solo, dan nginap beberapa hari disana, nah saat inilah tepat sekali, program peninjauan jalan tol Jogjakarta Solo Mlantingan Ngawi Kertosono hanyalah salah satu penyebab mengapa niat untuk memenuhi undangan pak Mantri, untuk mampir ke Solo sedemikian kuat nya.
Jam menunjukan 00.14 Kereta Api Jayabaya Jakarta Surabaya lewat Solo memasuki Kota Solo dan saya turun disana, penumpang yang turun hanya sedikit tidak sampai sepuluh orang.
Saya berjalan mencari pintu keluar, ternyata ditengah-tengah pintu keluar itu, berdirilah pak Mantri, saya gembira sebab berarti di kota Solo ini saya tidak terlantar.
Bermotorlah saya dan pak Mantri ditengah malam membela kota Solo, kota Solo tidak terlalu atraktip seperti kota Semarang, Kota Solo seperti Perdesaan yang luas saja suasanahnya. Setelah bermotor agak lama akhirnya sampai juga dikediaman pak Mantri di Sumber Solo.
Setelah makan malam memakan bawaan nasi dari rumah Cileungsi, langsung istirahat, Pak Manti mmepersiapkan sajadah shalat tetapi sajadah itu atas dan bawahnya tidak ada tandanya, sehingga sewaktu shalat Maghrib dan Isya saya tak menyadari menghadap ke Timur sedangkan diwaktu shubuh setelah shalat sunah shubuh saya ada keraguan sewaktu meraba permukaan sajadah yang baik itu, kok ada yang kasar ditempat sujud, berari terbalik, dan shalat shubuh saya membalikan badan.
Sewaktu sarapan pak Mantri menjelaskan arah kiblat, saya tersenyum mendengarkannya
Setelah shalat dlhuha saya berangkat, langkah pertama adalah kekiri yaitu ruas Solo – Jogjakarta.
Pak Mantri mengantar dengan motornya sampai ke Jalan besar, untuk naik bus tigaperempat menuju Kertosuro, di Kertosuro adalah terminalnya untuk pemberangkatan ke Jogjakarta, dari sana saya bernya kepada masyarakat tukang becaan pernah dengar ngak rencana jalan toll.
Pak Mantri mengantar dengan motornya sampai ke Jalan besar, untuk naik bus tigaperempat menuju Kertosuro, di Kertosuro adalah terminalnya untuk pemberangkatan ke Jogjakarta, dari sana saya bertanya kepada masyarakat tukang becaan pernah dengar ngak rencana jalan toll. Ternyata mereka banyak tahunya, dan ia berani mengantar saya ke desa Kecamatan Colomadu dengan naik becak seharga Rp 5000,-
Dengan becak saya menuju ke Colomadu dan disana saya ke kecamatan untuk mengetahui titik mana pertemuan jalan tol Semarang Solo dan Jojakarta Solo Kertosono.
Informasi banyak saya dapat disana, untuk menghaluskan informasi itu saya mencoba mengunjungi Kantor PU Kecamatan, setelah berjalan jauh di depan Bandar Udara Adi Sumarmo Solo sampai ke kantor Pu Kecamatan, disana tidak ada orang kerena masih pagi katanya.
Kemudian dari sana saya mencoba menganalis keberadaan Bandar Udara dan pertemuan Jalan tol di ruas Jogja- Solo dan ruas Solo Semarang dan ruans Solo Mantingan.
Perjalanan berikutnya adalah menuju Kertosuro untuk mencari ujung jalan tol di Jogjakarta.
Di Jogjakarta, titiknya ada disekitar Desa Sidorejo, Selomartani.
Disini saat adzan shalat Dzhuhur berkumandang, saya bergegas shalat, habis shalat sempat makan nasi Rp 2000 an dan Bakso Rp 4000 an, kemudian sempatkan membeli Kerupuk Belinjo dari pengarjinnya sendiri seharga Rp 15 000 sekilonya, saya membeli 3 Kg.
Masuk Rumah pak Mantri sekitar jam 17.00 sore. Istirahat dan ditengah malam berangkat ke Kertosono.

Tiada ulasan: