selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Mei 09, 2006

Rapat POPTI

Sabtut, 29 April 2006

Rapat POPTI

Lager Roda belakang rusak

Hari nii Yasin istirahat total dirumah, tidak ada kegiatan sekolahan, sewaktu akan mengantar Tyas dan Astariui ke sekolah, sepeda motor bermasalah, lagernya bunyi berarti waktunya untuk diganti, cari bengkel buka pagi itu sangat susah, menunnggu samapi ada bengkel buka, biaya penggantian duapuluh ribu rupiah

Berangkat ke rapat POPTI jam 09.00, yang ikut istri dan Fifi, berangkat lancar, samapai di rapat jam 11.00 siang, rapat belum dimulai tetapi terlihat Pak Arifin dan Istri sudah dating, ada Pak Iyus anggota POPTI baru dan pak Marjani, Ibu Rahmawati anggota POPTI baru juga dan ibu Euis dan tuan rumah Pak Ruswandi dan Istri ditambah saya dan istri, rapat kourum dan dimulai.
Rapat menginformasikan ada kegiatan yang mendesak adalah Kamp pasien thalasemia di puncak mulai tabnggal 5-6-7 Mei dan tanggal 8 ada kegiatan kunjungan ke Bogor diikuti sebatas 40 pasien tanpa orang tua pengiring.
Pembhasan berikut adalah pemngumuman angota baru POPTI dan terakhir adalah masukan.
Terumuskan kegiatan piket anggota POPTI kali ini diselenggarakan lagi, setiap anggota piket dapat makan siang.
Rapat baru berjalan satu jam saat adzan Dzhuhur terdengar saya memisahkan diri untuk mengerjakan shalat, ibu Ruswandi telah mempersiapkan tempat shalat baru.
Selama rapat Fifi minta pangku dengan saya dan makan kacang mende yang dihidangkan.
Jam 13.30 makan siang dengan hidangan pebukaan makan bakso, ingat rapat terakhir dirumah ini sewaktu di hotelkan di Markopolo hotel mengejar pekerjaan lantai 17 Perencanmaan kantor DKP di Gedung Humpus, sepulang dari rap sakit perut kerena sambal, sampai dibawa ke emregensi RSCM tengah malam. Mengingat itu kali ini makan bakso tidak berani pakai sambal.
Setelah bakso mencoba makan nasi kebuli masakan salah seorang pasien senior Intan, ternyata tidak enak.
Dicoba makan hidangan ketiga yaitu makan nasi rawon.

Sewaktu pulang sempat dibawaain bakso dan nasi kebuli oleh tuan rumah pak Ruswandi.

Tiada ulasan: