selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, April 26, 2007

Mencari tiket ke Surabaya

Selasa, 03 April 2007.

Pagi-pagi sudah berangkat ke kantor, sesampainya di kantor sempat ketemu Ilyas yang akan juga berangkat ke Surabaya, ternyata ia mendapat SMS semalam dari Pak Budi yang sudah ada di Surabaya bahwa pertemuan Lumpur Sidoharjo diajukan, mendengar ini saya langsung mengangkat telepon ke Hp nya pak Budi yang ada di Surabaya, ternyata penerimaanya sangat jelek, samar- samar saya dengar jikalau pertemuannya nanti malam.

Saya langsung membatalkan semua kegiatan yang akan diselenggarakan hari ini, dengan Tyas langsung saya mencari tiket KA ke stasiun Senen.
Sesampainya di Stasiun Senen masih jam 10.30 pagi, saya dapat dua tiket untuk kereta api Kertajaya ekonomi tujuan Surabaya, berangkat hari ini sore jam 16.15.
Pulang menuju Cileungsi sampai di rumah jam 12.10, sangat lelah rasanya badan dan harus secepatnya juga ke stasiun Senen sebab jarak yang harus ditempuh memang terlalu jauh, dari rumah ke kantor 45 Km dan dari kantor ke Stasiun Senen sejarak 30 Km dan dari Stasiun Senen ke Gandoang Cileungsi 47 Km, dan sekarang harus ke Stasiun Senen lagi.
Saat berangkat sempat mandi segala, dan makan nasi hanya sebutir- betul betul sebutir.
Sewaktu berangkat ternyata Tyasnya memisahkan diri, ia berdiri di gang nya Mardiah, sedangkan saya di Pasar Gandoang, untuk ini saya cukup stres dibuatnya, akhirnya diputuskan untuk menelpon ke rumah, mencrai telepon umum, dan didapat, mengatakan dimana Tyas, sudah pasti yang dirumah juga jawabannya ngak tahu.
Akhirnya saya putuskan berangkat tanpa Tyas, saya ambil angkot dan naik, angkot baru berjalan 200 meter, Tyasnya sudah berdiri di ujung gangnya Mardiah, akhirnya dari dalam angkot saya meminta angkot berhenti memberi kesempatan Tyas naik ke Angkot.

Sesampainya di Cileungsi naik bus ke Stasiun Senen, didalam bus banyak tidurnya, istirahat setelah tegang seharian.

Tiba di stsiun Senen jam 03.00, saat itu pintu besar stasiun lagi dibuka sebab KA Bisnis Bangun Karta akan berangkat, sehingga saya masuk stasiun dari arah rel keluar kereta.

Saya jalan-jalan melihat kerumunan manusia yang menyemut di stasiun, apakah ini penumpang Kertajaya, atau kereta lain.

Sambil memperhatikan rangkaian Bangunkarta yang belum berangkat juga sempat melihat bahwa rangkaian KA ini sudah dilengkapi dengan eksekutip klas, dahulu sih masih bisnis klas.

Nyebrang rel dan naik rangkaian kereta Kertajaya yang parkir bersebelahan dengan KA Bangunkarta, kereta ini belum ada lokomotip nya sebab jadwal jalannya juga masih lama.

Setelah mendapatkan nomer kursi dan gerbong yang dicari langsung makan siang menjelang sore, ternyata dari rumah dibawain nasi dan lauk ayam di bumbu kuning dan tidak digoreng.

Enak juga, dan setelah makan udara didalam kereta terasa panas, sebab kereta ini belum jalan dan udara bebas masuk dari bukaan jendela yang sangat kecil- kecil, sebutir kepala manusia saja ngak bisa masuk.

Tiba- tiba datang teman duduk, seorang senior juga dan berdarah Jawa Timur benar, dan rambutnya panjang, ia mengenakan topi kain seperti topi haji berwarna coklat, warna ini rupanya untuk membedakan yang memakai topi shalat atau tidak, jikalau berwarna terang dan putih pasti bisa di duga jikalau orang itu melakukan shalat.

Orang itu hanya membawa tas kecil saja, dan ia pulang untuk menengok keluarganya di Surabaya, ia disini tinggal di Cakung Semper.

Deretan tempat duduk saya tersedia bangku tiga, sudah terisi saya dengan Tyas dan didepan saya berhadapan sudah terisi dua juga, bapak tadi dengan agak lebih mudaha juga tujuan Babat/ Lamongan.

Kereta belum jalan juga memang belum waktunya, jam menunjukan 16.00
Tinggal lima belas menit lagi pikirku seperti tertera di tiket.

Sampai jam 16.15 lokomotip penarik belum juga datang, bagaimana bisa jalan.

Kemudian datang dua orang lagi sehingga pas enam orang, di sisi kanan yang tersedia bangku dua- dua sudah terisi juga sehingga kereta sudah penuh, tidak ada bangku kosong

Jam 16.40 Lokomotip datang dan menggandeng rangkaian kereta dan membawa langsir jauh kebelakang dan untuk memasuki jalur pemberangkatan satu.

Jam 16.50 KA Kertajaya berangkat.
Sampai di Jatinegara Jakarta Timur jam 17.05 dan disini kereta berhenti sangat lama, entah apa alasannya yang jelas, maghrib masih disana.
Berhenti lama ini membuat banyak penumpang tujuan Cikampek, Kerawang yang naik kereta Kertajaya sehingga memadati pintu-pintu masuk dan naik keatap kereta api segala.

Jam 18.30 memasuki stasiun Bekasi, disini kereta tidak berhenti.
Jam 24.00 memasuki stasiun Prajekan Cirebon.

Tiada ulasan: