selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Isnin, Mac 17, 2008

Shalat Jenazah Pak Harto1

Minggu, 27 Januari 2008.





Sejak semalam akan di niatkan akan, menikmati bebas hambatan di jalan Thamrin yang diberlakukan hari ini dari jam 06.00 hingga 14.00, merupaak tempat yang baik bagi Fifi yang 4 tahun, untuk melukis pemandangan kota Jakarta sementara Bus dan Kendaraan lainnya tidak melintas, setelah itu akan makan nasi rendang Rp 8000/piring didepan Perumtel Jakarta Selatan, setelah itu jalan- jalan ke Rumah Sakit Pertamina, melihat pak Harto. Tetapi sejak shalat shubuh tadi pagi, Yasin nya lemes saja, dan setelah shalat shubuh malahan kembali tidur, sedangkan Fifi ikut tidur lagi, padahal saya dengan istri telah bersiap – siap dengan pakaian lengkap training, melihat mereka tidur lagi, saya ikut tidur.

Jam 10.00 Fifi nangis sebab ingin diajak jalan- jalan keluar rumah, saya ingatkan sudah kesiangan, sebab kalau berangkat jam sekian panas udaranya, bagaimana nanti makan es krim setelah shalat dhluhur, Fifi setuju.

Jam 13.00 Berangkat bersepeda motor saya dan Yasin dan Fifi ke supermarket kecil Minimarket membeli es krim neopolitan 800 gram seharga Rp 21 000,- dan dibawa pulang untuk dimakan berempat dengan ibunya, saat membuka tayangan TV diberitakan jikalau Pak Harto meninggal dunia, saat itu jam 13.20. meninggalnya 10 menit yang lalu.

Semenjak itu acara televisi melaporkan pandangan mata bagaimana jenazah pak Harto di berangkatkan dari RS Pertamina menuju ke jalan Cendana.

Jam 15.00 pasang bendera setengah tiang.

Jam 18.30 memasang desferal untuk Yasin.

Jam 19.30 setelah shalat Isya dirumah dengan anak- anak saya keluar rumah menuju rumah RT untuk menghimbau RT ke rumah duka cita pak Harto di Cendana, awalnya sangat sulit untuk menyakinkan bahwa pekerjaan itu mulia, akhirnya jam 22.30 berangkat ke Cendana, dari rumah yang ikut saya sendiri sebab ibunya dengan Fifi dan Yasin memilih tidur dirumah, apalagi Yasinnya sedang memasang Desferal.

Mobil Suzuki 1000 cc mobil pak Parman yang digunakan mengantarkan Tyas awal bulan ini, kembali digunakan untuk nyelawat di kediaaman almarhum pak Harto, di jalan Cendana, diposisi depan, saya dengan pak Kahar mengemudi, diposisi tengah pak Parman si RT dengan anak nomer satu perempuannya Hanif dan dibelakang istrinya RT dengan anak nomer duanya.

Mobil menjemput dahulu kerumah bibinya di kawasan Menteng, saat itu sudah jam 23.30. tetapi diketok pagarnya tidak ada yang menyahut, maka mabil diarahkan menuju rumah saudara istri pak Parman di kawasan perumahan bedeng di Kuningan, dibelakang metropole, menjemput orang jam 24.00 sangat menimbulkan pertanyaan.

Orang yang dicari turun, dan dia sangat terkejut siapa yang datang sebab dari jauh.

Kembali kerumah bibi dari ibu parman, disana sambil menunggu di hidangkan kopi panas dan nasi goreng.

Tiada ulasan: