selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Mei 08, 2008

Emergency RSCM

Selasa, 29 April 2008.


Jam 00.30, hasil Lab DPLnya Tyas sudah keluar, Hbnya 6.6 dan saya dibuatkan pengantar untuk permintaan darah cuci di PMI Kramat.

Tyas dan Yasin saya tinggalkan di Emergency RSCM, saya berjalan menyusuri penggal jalan Diponegoro untuk mencari angkot menuju Senen.
Malam yang larut yang saya khawatirkan adalah orang kepala miring yang suka menodong orang, tetapi malam ini lancar saja.

Sewaktu melewati parkir motor, saya akan naik motor saja ke PMI Kramat, tetapi saya batalkan sebab saya ngantuknya sangat berat.

Naik angkot 01 jurusan Senen dan turun didepan PMI Kramat, berjalan masuk dan menyerahkan formulir darah, disetujui darah dikeluarkan nanti jam 06.00 pagi.

Saya balik lagi ke RSCM dan sekarag angkotnya penuh beda dengan waktu berangkat tadi saya hanya sendirian yang naik, saya berjalan menuju emergency dan ternyata pasien bayi disampingnya anak- anak sudah meninggal, saat itu Yasin masih belum tidur, masih sadar sebab ia terjaga sewaktu banyak orang yang menangis sekitar jenazah bayi itu.

Anak-anak saya tinggal ke musholah tengah RSCM setelah saya beritahu jikalau darahnya akan keluar jam enam pagi nanti.

Di musholah saya merebahkan diri dan tertidur seadanya, berteman banyak pengantar pasien yang tertidur juga, ada yang beralas koran, dan saya tidak sama sekali, memakai pakaian lengkap dan tertidur juga, tanpa melepas kaos kaki, dan tas jinjing kantor saya sandarkan di kepala sebagai bantal.

Jam. 03.00 Hp berbunyi saya terbangun dan langsung mengerjakan shalat tahajud, lebih baik shalat lama- lama daripada tidur.

Jam 04.30 saat shalat shubuh, dan setelah shalat shubuh saya mulai ke ruangan emergency untuk membangunkan anak- anak ternyata pasien yang di tengah ruangan telah meninggal, dan sekarang akan meninggal lagi pasien yang di ujung.

Yasin saya suruh shalat shubuh dan ia mau mengerjakan, sementara itu Tyas tetap tidur. Sekitar jam 05.30 saya mengajak Yasin untuk berjalan-jalan ke Senen untuk itu saya mengeluarkan motor dari Parkiran motor emergency, semalam kena bayaran Rp 3 000,- sewaktu masuk seribu total parkir empat ribu rupiah.

Perjalanan ke Pasar Senen sepi, tetapi kendaran yang melintas sudah mulai terasa kesibukannya, dan setibanya di PMI Kramat jam 05.55, saat menunggu panggilan darahnya Tyas.

Jam 06.05 sudah keluar dari PMI Kramat sambil Yasin digonceng dibelakang motor membawa darah kakaknya seberat 250 cc untuk tranfusi pertama Tyas.

Jam 06.20 darah transfusi sudah memasuki Tyas di ruangan Emergency RSCM.

Jam 06.35 saya shalat Dlhuha di musholah tengah RSCM

Jam 07.00 saya berangkat lagi ke PMI Kramat untuk mengambil darahnya Yasin, disana ternyata darahnya Yasin bisa keluar jam 08.20, ada waktu bagi saya untuk berbaring melepas ngantuk.


Jam 08.30 saat saya sudah sampai di RSCM sedang berjalan menuju ke ruang emergency untuk menjemput Yasin yang sedang ada di sana, tiba- tiba Hp berdenting SMS bahwa pak Iskandar Hakim Agung sudah ada di halaman parkir RSCM, saya balik lagi menuju ke halaman parkir dan kendaraan pagi itu sangat banyak berjejalan sehinga agak sulit mencari keberadaan pak Iskandar, sewaktu saya SMS in lagi pak Is minta saya berdiri di depan poli anak- anak- ia yang akan mengikuti arus kendaraan akan datang kesana.

Tidak beberapa lama kemudian pak Iskandar keluar dari mobil dan menyerahkan bantuan pengobatan untuk anak-anak, ia tidak bisa lama- lama sebab sudah menunggu tamu di kantornya.

Yasin saya pindahkan dari ruang emergency ke ruang tindakan Thalasemia sebelumnya saya ajak keruangan kantin FK UI untuk sarapan, sebab dari pagi ia belum mau makan, tetapi di kantin ia hanya mau minum jus adpokat saja.

Transfusi Yasin berjalan lancar, sekitar jam 10.30 Tyas telah selesai transfusi dan sudah keluar dari emergency dan sudah gabung dengan Yasin.

Jam 11.40 semua sudah selesai, sekarang tinggal kumpul di ruang pak Ruswandi, dimana ada juga ibu Ruswandi, saat mana anak- anak, Tyas dan Yasin mendapat marah berat kerena agak malas memasng desferal sebagai penjemput butir darah merah yang sudah mati di dalam tubuh.

Keputusannya adalah 2 alat pendorong desferal yang telah saya beli seharga Rp 6 juta rupiah yang telah macet di minta ditukar dan diganti yang baru, dan besok harus dibawa.

Shalat Dlhuhur terlebih dahulu kemudian makan siang berlima dengan pak Ruswandi dan istrinya.

Pulang, Yasin dan Yasin naik Busway sedangkan saya sendiri sambil membawa barang bagasinya Tyas naik motor.

Tiada ulasan: