selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Mei 08, 2008

Genteng pecah

Selasa, 6 Mei 2008.


Habis shalat shubuh pekerjaan maket rumahnya Yasin yang dikerjain ibunya saya lanjutkan samapi selesai pemasangan atap, taman, batu jalanan.

Tidur lagi sampai jam 06.10.

Membuat jus sayur lengkap, dan mandi, shalat dlhuha, berangkat kekantor, makanan di masukan dalam boks untuk dimakan kekantor.

Setibanya di kantor, sarapan dahulu nasi yang dibawa dari rumah.

Saat sore menjelang, saya berusaha untuk datang ke dua supermarket besar itu, yaitu Carefure dan Giant, untuk di Giant saya mendapatkan ikan yang dikorting 50 % kerena prosesnya sehingga adaikan yang tidak ada kepalanya, tetapi masih layak makan, dan membeli ikan 1,5 kg dan sayap ayam 800 gram. dan untuk di Carefure saya membeli Milo dan susu Dancow renteng isi 10 bungkus, sari kelapa 1 kg, habis deh uang seratus ribu rupiah.

Saat pulang sore itu mendung gelap sudah terlihat di arah tujuan motor pulang, mendung itu mengumpal dan bergerak, Pasar Rebo sudah lewat hujan belum juga turun, Cibubur lwat demikian juga hujan belum turun, sesampai dikecamatan Cileungsi mendung itu semakin menggelap, dan sebelum naik ke Fly Over Cileungsi rintikan hujan membuat saya harus berhenti dan memasang plastik hujan, setelah itu melaju terus, dan hujan terasa deras ada di Gandoang hanya 1000 meter dari rumah, sampai mata ini tidak bisa melihat kerena kaca, mata terpapar hujan dan gelap malam telah datang, sedangkan listrik PLN juga mati sehingga gelap suasananya.

Sesampainya dirumah sangat sunyi, tetapi tiba-tiba saja genteng diatas dapur pecah sehingga air hujan datang langsung membasahi dapur, gelap suasana saya masih mengepel lantai atas yang memang sudah bocor sejak lama,dimana penampung air hujan sudah kepenuhan, sehingga harus dibuang, untuk itu harus membuka jendela yang tersiram hujan.

Maghrib pun tiba secepatnya shalat sambil sajadah basah kerena lantai memang basah, kemudian membantu ngepel yang dibawah, sementara itu istri mulai membakar ikan yang baru dibeli, Isya datang kuga demikian secaptnya mengerjakan shalat, sampai istri bertanya apakah ada adzan terdengar, kan suasana lampu PLN mati sehingga dipastikan tidak ada adzan terdengar, tetapi saya jelaskan jikalau adzan isya malamini terdengar dari Ipod yang saya setel radionya dan terdengar adzan yang menyatakan bahwa sudah tiba shalat Isya.

Makan malam lampu mati, hanya diterangi dengan lampu minyak bakar yang diletakan di botol kreatingdeng, lampu itu sendiri dibuat telah berumur sekitar 10 tahunan, rumah bocor, semua lupa sebab terhidang ikan bakar yang makan saja tidak bisa sedikit.

Tiada ulasan: