selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Mei 08, 2008

Menuju kantor departemen

Rabu, 23 April 2008.

Pagi hari sudah berangkat ke kantor, Yasin masih ikut sampai sekolah, tapi kali ini menunju kantor Departemen Pekerjaan Umum, perjalanan ke kantor Departemen itu terhalang kemacetan di sekitar sekolah global, dari sana belok kanan, akan memotong arus lalu lintas belok kiri untuk ketemu ujungnya jalan Pangeran Antasari, tiba – tiba tukang ojek yang mangkal didepan dibawa kolong fly over memberi kode dengan tangannya jangan belok kiri ada polisi.
Betul juga ada polisi sedang berjalan dengan beberapa orang, saya langsung belok kanan dan masuk belok kiri di kantor El – Nusa,
Dari jalan didalam kompleks perkantoran yang rapi itu itu saya harus mencari jalan keluar yang keluar di gudang Amerika, jalan itu diketemukan,kemudian belok kiri untuk melewati permukiman kumuh yang saya jadikan latar belakang ceritra si Gondrong.
Mendaki sebentar dan belok kiri dan balik kanan menuju kantor Patimura, sesampainya di kantor kementrian perumahan rakyat motor saya parkir, sewaktu motor melintas di jalan- jalan Jakarta ia seperti anak yang terlempar dari planet lain, kerena lumpur yang nempel di motor dan jeleknya motor.
Didepartemen ini yang dijumpai rencana nya pak Harjono, ternyata ia lagi sekolah pimpinan lanjutan Sepala, untuk mampir sebentar diruangibu Lia, yang mau menampung saya dua malam dirumahnya sewaktu baru datangdari Jayapura lima belas tahun yang lalu, kemudian disana saya melihat rekan pak Eri yang telah dijadikan salah satu pimpinan di ruangannya ibu Lia, sewaktu ia muncul disitu saya pikir ia lagi bertamu ternyata ia jadi pimpinan disitu, saya sempat masuk keruangannya dan banyak buku arsip penataan bangunan yang berserakan disitu.

Setelah itu berjalan keruangan Tata Bangunan untuk mengambil honor pengawasan bangunan tahun 2007 yang sejak Januari 2008 belum sempat diambil. Jumlahnya ngak banyak tetapi sepersepuluhnya saya cadangkan untuk dimasukan ke Dompet Dhuafa masjid Al Azhar dan separuhnya untuk anak-anak yatim diasuh istri saya.

Tiada ulasan: