selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Mei 08, 2008

Sepeda Motor difonis mati

Senen, 7April 2008.

Setelah mengantar Yasin kes ekolahnya pagi itu motor langsung dimasukan ke bengkel motor, orang china, yang punya usaha bengkel motor di ujung jalan Gandoang, sambil menunggu datangnya montirnya pagi itu saya sempat berbicara banyak dengannnya perihal masalah motor, sementara itu Fifi yang ikut mengantar Yasin tadi sekarang ia bermain di atas motor yang saya parkir didalam bengkel, bengkel masih sepi, ia berceritra jikalau tempat usahanya ini telah ia beli, ia mengontrak beberapa bulan kemudian membelinya, dan sekarang tempat itu telah di perbaiki, di tingkatkan fungsi ruangnya, dan layak tinggal dan layak usaha, telihat istrinya juga ada di situ, sehingga ia kewajibannya setiap pagi adalah menyiapkan keadaan bengkel untuk siap menerima pelanggan.


Saat waktu berjalan, datanglan sang montir, terlihat disana ada tiga sepeda motor yang menginap sedang dikerjakan dan dibongkar mesinnya

Kemudian terlihat ia memberi perintah jikalau motor saya harap dikerjain dahulu, sewaktu ia melihat motor saya saya sendiri lemes melihat dia, ia sangat tidak semangat untuk melihat motor saya, itu sih ngak apa sebab saya pikir bukan urusannya mau baik atau jelek.


Tetapi setelah motor dihidupan dan dibangkitkan gas nya dengan suara yang bergetar – getar maka ia bilang harus turun mesin.

Turun mesin pikirku, berapa uang yang harus di siapkan, kemudian sang china si pemilik bengkel itu merekontruksi biaya kerusakan yang harus di atasi, untuk mengganti rantai dalam mesin sekitar 200 000, untuk ring seger sekitar 200 000 untuk klep yang lain 100 000 untuk kerusakan yang lain 300 000 kemusian biaya lain 100 000 total Rp 900 000,-.

Melihat angka segitu saya langsung mohon diri untuk melihat apakah saya ada ngak memiliki uang segitu banyaknya.
Sewaktu saya pulang di rumah pagi itu istri dirumah bertanya kenapa kok pulang, ia minta satu juta rupiah untuk memperbaiki motor, kok banyak amat kata istri, yaitu dah namanya turun mesin.

Setelah menurunkan Fifi, agar tidak ikut lagi ke bengkel yang lain, sebab akan mencari bengkel dengan belum pasti mana bengkel yang di tuju, tetapi sewaktu keluar dari kompleks perumahan, jumpah dengan pak KOSIM si tukang Service Elektronik dilingkungan kompleks perumahan, ia tak berkaki, sehingga kalau akan berjalan kesana kemari ia menggunakan sepeda roda tiga, dan dia duduk diatasnya sedangkan tangannya yang mendayun sepedanya.

Sewaktu berjumpa itu ia menanyakan kepada saya kenapa jam sekian saya tidak kekantor, saya bilang bahwa motor lagi rusak pak, h ya di depan rumah saya ada bengkel pak orang Aceh.

Untuk sementara usulannya pa bengkel depan rumahnya saya abaikan terlebih dahulu, sebab saya mempunyai kewajiban memperdayakan bengkel yang berjasa baik memperbaiki boster roda belakang yang sampai sekarang boster roda belakang masih stabil pada hal hanya dikerjakan dengan pengalamannya selama masih di Pematang Siatar dengan becak sepeda motornya, tetapi setelah saya sampai di bengkelanya ternyata ia telah pindah ke Bekasi.

Kemudian saya balik lagi ke arah rumah untuk mencari bengkel orang Aceh

Bengkel Orang Aceh.

Masih muda baru menikah, pindahan dari depan kerena kontraknya habis, sekarang baru, kerusakan di motor, dibongkar klep pengungkit, kendor, diperkeras, aki diperbaiki, lampu depan besar diperbaiki, lampu sin kanan diperbaiki juga, dan penutup aki dan karburator di sisi kiri kanan motor dipasang.

Tiada ulasan: