Motor mati lagi

Selasa, 17 Februari 2009.

Mendorong motor kearah jalan pulang, sebab pagi ini tiba- tiba aja motor mati di depan taman buah ujung penggalian pasir, Astari yang sudah ikut harus berpisah dan naik angkot untuk melanjutkan ke sekolahannya, saya dorong motor balik, matahari pagi mulai terbit, banyaknya kendaraan motor yang berangkat pagi ini, sampai untuk menyebrang jalan aja susanya.

Motor di dorong terus dan sampai di jalanan turun di kendarai, sudah beberapa kali di engkol staternya tetap motor ngak mau hidup, dalam perjalanan ini sudah banyak bengkel yang dilewati tetapi tak ada yang buka.

Saat mendorong motor ini, terbayang bagaimana kalau lagi berkendaraan dan melihat seseorang mendorong motornya, entah itu rusak mesinnya atau ngadat remnya, yang jelas apa yang bisa saya bantu, saya juga mengandalkan tenaga bengkel, ya cari bengkel secepatnya.

Berarti juga demikian, orang- orang ngak mau bantu saya sebab ia juga ngak bisa apa- apa.

Akhirnya memasuki jalan Gandoang yang menuju Puri dan disepertiga jarak jalan bengkel yang dituju juga masih tutup, saya bersabar aja sampai ia buka, bengkel ini tinggal dan berumah pada toko sewa yang dibentuk seperti ruko, dan betul juga tak beberapa lama bengkel itu dibuka, yang keluar pertama kali adalah istrinya yang berurusan dengan sarapan suaminya.

Motor di kerjakan, yang dibuka adalah businya dan di pancing dengan olie akhirnya motor hidup lagi.

Shalat dlhuha di masjid didaerah penjualan pasir, terletak di sebelah kiri jalan, yang penting ngak nyebrang jalan aja.

Sampai kantor jam 08.36