selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Mei 07, 2009

Puncak hari ke dua

Selasa, 24 Maret 2009.




Pagi masih jauh dari impian, sudah ngak bisa tidur, satu tempat tidur di isi bertiga dengan Yasin di tengah dan Rahman di sisi pinggir kanan, tempat tidur besar juga, perut terasa lapar, sejak sore sudah membawa kue – kue yang di hidangkan acara malam hari. Makan kue sambil tidur-tiduran.

Tiba- tiba perut minta di bawa ke belakang dan setelah itu malanjutkan dengan shalat tahajud di kamar villa yang resik.

Saat shubuh mulai tertandai dengan gemuruhnya adzan, saat itu pula mulai melakukan shalat, Rahman telah bangun juga. Yasin ikut menyusul bangun.

Udara dingin terasa sejuk, selimut tebal telah di tinggalkan dan mulai berolah raga dengan Yasin, menuruni kemiringan dan sampai di lapangan tennes meja, Yasin lagi seneng dengan tennis meja, bermain sampai kekuatan sama satu- satu per setengah set.

Pak Budi dan teman- teman lainnya sudah turun dari kamarnya untuk mulai mau berolah raga tennis meja.


Saat itu sarapan sudah siap, hidangannya nasi goreng dengan lauk telor mata sapi dan ketimun tomat di iris tipis.

Acara pagi dimulai sekitar jam 09.20 dan acara di tutup jam 11.45.

Masih segar setelah istirahat cukup lama, sebelum pulang sempat foto bersama dengan peserta lainnya, dan mulai berkemas.

Motor di panaskan dan meluncur ke bawah, sepanjang jalan sudah terdengar adzan Dlhuhur, tetapi mencari masjid disisi kiri jalan masih belum di ketemukan, ada satu masjid tetapi sudah terlewat jauh. kemudian memasuki kota Bogor, mencari masjid dan akhirnya di pusat kota, di pertigaan jalan setelah Matahari, di wilayah PDAM Kota Bogor, ada masjid biru.

Motor diparkir diluar, dan Yasin dan saya mulai memasuki halaman masjid, masjid termasuk baik dan bersih, setelah itu mencari makanan di sekitar masjid, pilihan jatuh pada nasi Padang dengan lauk perkedel kentang seharga Rp 5 000,- langsung memesan dua piring, untuk Yasin juga.



Masuk rumah sesaat sebelum adzan Ashar.

Tiada ulasan: