selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Mei 07, 2009

Ulang tahun ke 53

Rabu, 4 Maret 2009.


Saat Ulang tahun ku ke 53


Tidur sendirian, di Hotel Batu Suli, dan bermimpi sangat indah, yaitu berjumpa dengan dr AA Putri Yadnyawati.mimpi itu sangat indah, saya hanya melihat senyumnya saja, dalam mimpi itu saya merasakan sesuatu yang dalam suatu ketulusan yang sangat besar, saat saya mengatakan jikalau motor saya rusak, ia ada di sisi kananku, sat itu saya berusaha melihat senyumnya, ia kini terudung ketuaan, belum terlalu tua pikirku, masih terlihat kecantikannya, dan masih terbersit wajah tulusnya, saat dia melintas memutar didepanku, untuk berpindah kesisi kiri, luar biasa udara lembut berbalut cintah masih menyebarkan keharuman.
Saat aku mengatakan jikalau motorku rusak, ia terlihat menerawang keatas sambil berkata apakah adiknya bisa memperbaiki motorku, adiknya laki- laki dan ia di fakultas teknik jurusan sipil, dan aku kenal dia walau tidak terlalu dekat, mimpi itu menghujam ke rumahku yang kecil dan sederhana, ternyata putri mau kuperkenalkan kepada istri dan ank- anaku, dan ajaib juga sewaktu kulihat putri mau memijat ibuku yang sudah tua, dan saat dr agus wijaya melintas ternyata putri masih ingat

Sadar jikalau masih di Palangkaraya di hotel Batu Suli.

Jam 03.00 saat tepat bangun untuk segera berendam air panas dan berwudhu dan langsung shalat Tahajud.

Jam 04.15 saat shalat shubuh

Jam 06.15 keluar dari kamar untuk mencari sarapan hotel, diluar ternyata masih hujan sejak semalaman.

Sarapan pagi ini adalah nasi putih dengan telor mata sapi, dengan ikan bandeng goreng, dengan mie dengan buncis di oseng- oseng dan kerupuk.

Jam 10.00 pagi jemputan datang dari kantor Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Tengah, langsung membahas masalah penataruang di wilayah Kalimantan Tengah dengan Bapak Tonny, bagian Pemerintahan di Kantor Gubernuran.
Pertemuan dengan Pak Tony menghasilkan beberapa kesimpulan:
a. Permaslahan penataan ruang yang muncul adalah konflik kepentingan, perbedaan kepentingan antara instansi dengan Pemda, antara Pertambangan dengan Lingkungan Hidup.
b. konflik tersebut mempunyai struktur legal hingga bermuara di sentral kekuasaan.
c. ini berarti penataan ruang tidak sinkron sejak diawalnya hingga daerah.
d. Sumber Daya Manusia, mengingat SDM ada di Dinas Pekerjaan Umum, dirasa kurang bagus momentumnya, sebab kemampuan lobby sebagai jiwa penataan ruang ada di kemampuan loby seseorang, hal ini diperlukan kemampuan tinggi untuk memproduk SDM yang handal.
e. Pola perekrutannya adalah mengambil tenaga fresh perguruan tinggi untuk diangkat dan di sekolahkan di perguruan tinggi penataan ruang di Jawa.
f. Atau mebuat kursus di semua kabupaten.


Shalat dhluhur dikantor gubernuran, tempat shalatnya termasuk bersih.

Diajak makan siang dengan Made Gerane dengan ikan patin bakar dan ikar selayu di tambah dua potong terong ungu dimakan mentah.

Kembali lagi kekantor dinas Pekerjaan Umum untuk mengambil blangko SPPD yang sudah ditandatangani Kepala Dinas Cipta Karya.

Shalat Ashar di musholah Dinas Pekerjaan Umum Palangkaraya.

Kerumah Made Gerane untuk mampir kerumahnya dan disana di hidangi minuman jeruk yang tuimbuh banyak di halaman depan rumahnya, rumahnya rumah panggung, dimana bagian bawahnya di genangi air.



Sore hari, setelah melintas Palangkaraya di sore hari kemudian berhenti untuk melihat jembatan besar menyebrangi sungai Kahayan, mencoba melepas lelah berjalan beriringan dengan Made Gerane yang masih berseragam Pemdanya, untuk melintasi sungai Kahayan dengan jembatan besar kebanggan kota Palangkaraya.

Jembatan itu malahan lebih terkenal dikalangan remaja sebagai tempat untuk berkumpul, atau janjian untuk bertemu dengan temannya, sehingga sore itu jumlah anak muda yang berada di atas jembatan sangat banyak.

Air sungai kecoklatan, pengaruh dari air gambut, disisi kiri jauh terlihat dua pesawat yang mendarat diatas air milik Pemda untuk menghubungkan Pemda dengan kabupaten.

Pedagang bakso diatas jembatan itu ternayta orang jawa, yang baru datang dan berusaha hidup di Palangkaraya.

Menjelang Maghrib mencari oleh-oleh berupa kerupuk ikan dan shalat maghrib di masjid kecil dibelakang kompleks pertokoan, kemudian makan malamnya dengan makan sederhana setingkat Warteg kalau di Jakarta, tetapi disini yang jualan orang Banjar, dengan nilai Rp 10 500,-

Masuk penginapan menjelang Isya.

Tiada ulasan: