selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, Ogos 16, 2006

Perjalanan ke RSCM

Rabu. 12 Juli 2006.

Perjalanan ke RSCM.

Perjalanan ke RSCM kali ini di awali dari rumah kediaman Sekretarisnya Pak Marzuki Usman, dibilangan Kemanggisan, Kebon Jeruk.
Pagi-pagi naik bajay berempat dari rumah itu ke Slipi Jaya, kemudian menyebrang jembatan penyebrangan dan disini berpisah, Istri dan Tyas naik Bus menuju Kampung Rambutan sedangkan saya dengan Yasin naik bus menuju RSCM, semua berjalan seperti biasanya.
Setibanya di RSCM melihat nasi udug dipinggir jalan, membeli sepiring seharga lima ribu rupiah dan disini Yasin mulai muntah sewaktu makan nasi udug.
Kemudian berjalan lagi memasuki kawasan RSCM pagi itu belumlah ramai, langsung duduk untuk membeli energen panas untuk Yasin, kemudian saya mengurus fotocopy kartu berobatnya Yasin, kemudian membeli obat batuk Ambroxol dan Vitamin C agar staminanya Yasin bertahan kerena terganggu tidur nya semalam gara-gara siaran di Metrotv.
Setelah pengambilan darah sampel untuk diperiksa di lab untuk mengetahui berapa kadar Haemaglobin Yasin kali ini, meninggalkan lab untuk membayar cicilan pembelian alat pendorong suntik yang digunakan Tyas sebanya duaratus ribu, sisa cicilan limaratus ribu.
Sewaktu saya melihat Yasin diruang sekretariat Thalasemia, saya menanyakan, bagaimana, makan apa sekarang, langsung dengan antusias ia munjuk kentuky di pasar kenari, saya menyetujui, sewaktu berjalan dari poliklinik Thalasemia menuju Pasar kenari melewati pedagang kaos kaki anak-anak, mampir sebentar membeli sepuluh ribu rupiah tiga kaos kaki.
Kemudian memasuki Pasar Kenari langsung mencari tempat duduk memesan Kentuky ayam, nasi dan minum seharga duabelasribu rupiah, saya sendiri memesan es krem cone seharga seribulimaratus rupiah.
Kemudian berjalan perlahan-lahan, menyebrang jembatan Salemba depan UI dan memasuki Poliklinik, ternyata pasiennya banyak sekali.
Istirahat diruang Sekretariat Thalasemia yang sejuk dengan hembusan udara AC nya sampai tidur terduduk, dan tersadar sewaktu orang yang berlalu lalang menyenggol pintu dengan keras.
Turun kebawah melihat suasana pasien yang antri menunggu panggilan dokter, pasien banyak sekali, sampai ada yang tiduran dilantai kerena capai menunggu.
Saya mencoba melihat kesibukan dokter dalam ruangan yang menerima pasien thalasemia dalam keadaan HB rendah, ditambah lagi ia terkena Gula Darah yang cukup tinggi, sudah terjadi pembengkaan di kakinya. Ia terlihat berbaring lemah dengan wajah kebiruan,
Kemudian keluar mencari udara segar maksud saya, Yasin terlihat agak tertinggal sebab ia masih dikerumanan orang-orang untuk melihat pasien yang agak parah tadi. Sewaktu keluar sempat melihat motor yang sedang duduk dengan tenang diarea parkir, kemudian jalan beriring dengan Yasin siang hari itu, menyebrang jalan Diponegoro depan RSCM Poli Anak-anak, Cari Hotel Sin kataku menggembirakan hatinya, Ayo katanya menegaskan.
Menyusuri jalan Salemba untuk mencapai Hotel Atlantik disamping Perpustakaan Nasional.
Memasuki Hotel, Yasin terlihat gembira,dan mendaftarkan nama, jam 12.00 tepat nama tertulis untuk mendiami kamar 404.
Memasuki hotel tanpa membawa pakaian, Cuma pakaian yang dipakai itu saja dan tas kerja yang didalamnya terisi arsip kesehatannya Yasin. Harga semalam duaratustigapuluhdelapanribu rupiah, dapat sarapan pagi katanya menjelaskan sipenerima tamu hotel tersebut. Saya meminjam sajadah hotel , kemudian mandi siang itu dan dilanjutkan shalat.
Yasin juga mandi air panas siang itu juga dan Shalat Dhuhur juga.
Kemudian mengabari kerumah jikalau sudah mendapat kamar hotel dekat rumah sakit.
Setelah istirahat sejenak, jam 12.30 berangkat lagi ke RSCM, berjalan kaki berdua dengan Yasin, langka-langka kaki dihitung dengan Yasin samapi bosan ia menghitung, tiba-tiba ditrotoar ia mendapatkan permen yang terbungkus rapat dan masih layak makan, tetapi saya tahan, ingat kesehatannmu sangat mahal. Kemudian permen itu digengamnya dan diberikan kepada orang pengatur parkir didepan kampus disamping hotel.
Di RSCM sewaktu tiba disana, banyak pasien yang menanyai dari mana saja, kok pergi terus, sudah dipanggil sejak lama. Saya langsung mengatakan Yasin minta mandi siang kataku, dirumah sakit antri, masih sempat mandi siang, enak bener itu, kata seorang pasien, saya tertawa saja.
Hb Yasin hari ini 7.3, darah di cuci.
Kemudian mengambil motor untuk mengantar permohonan darah cuci di PMI Kramat, saat itu baru ingat jikalau Yasin tidak membawa jiket anti angin, sehingga ia harus duduk dibelakang, sebab semalam sewaktu berangkat ke studio Metrotv ia tidak membawa perlengkapan naik sepeda motor.
Setelah menyampaikan permintaan darah cuci di PMI Kramat, balik lagi ke Hotel mengantar Yasin, Yasin saya turunkan diluar Kobby Hotel, saya suruh naik sendiri mengambil kunci harus berani kataku.
Terlihat Yasin takut dan hampir menangis, tetapi penjaga pintu depan Hotel mengantar Yasin ke Front Ofice untuk mengambil kunci, kemudian saya melanjutkan perjalanan ke Ancol ke Badan Riset Kelautan dan Perikanan untuk mengikuti acara Penilaian Pemasukan SPH Senen kermaren.
Tiba di Ancol sekitar jam 16.30. Rapat masih berlangsung. Kemudian Shalat Maghrib, makan malam dan menyisihkan makan malam untuk Yasin di Hotel.
Jam 19.00 pulang dari BRKP-Ancol kembali ke Hotel, perjalanan sangat macet malam itu. Memasuki Hotel ternyata Aswan sudah ada disana menemani Yasin.
Menemani Yasin makan dan dilanjutkan istirahat.

Tiada ulasan: