selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Ogos 15, 2006

Perkawinan Adat Sulawesi Selatan di Bogor.

Minggu, 09 Juli 2006


Perkawinan Adat Sulawesi Selatan di Bogor.

Yang mengundang ini adalah Lia, adiknya Hafid di Ma’rang Pangkep, sebab keponakannya Lia seorang dokter laki-laki akan menikah dengan dokter wanita dari kota Bogor, dimana mereka berdua bekerja di Kesehatan di Propinsi Mamuju Sulawesi Barat.

Sehabis mengerjakan shalat shubuh langsung mandi persiapan berangkat ke Biotrop-Bogor, anak-anak tidak ada yang dibawa, pergi berdua dengan istri,
Berangkat masih gelap, naik motor sambil menyalahkan lampu besar, selewatnya pasar Cileungsi yang terkenanl macetnya, jalan pagi itu menuju Cibinong sangat sepi, sehingga kendaraan bisa melaju lancar tanpa hambatan, udara dingiun menerpa, sehingga salawat Rosullulloh selalu dikumandangkan sepanjang perjalanan, selewatnya Cibinong terjadi kemacetan sedikit, dan masuk di jalan gunung putri lancar lagi sampai di pasar Cibinong, kemudian motor diarahkan ke Bogor melewati jalan Bogor lama, sesampai di kota Bogor kembali kehidupan hari minggu pagi itu menggeliat, dan motor melaju terus,
Saya ke Biotrop ini pernah sekali sewaktu mewakili pak Aca Sugandhi dalam acara Clean Development sewaktu pak Aca masih menjabat Staf Akhli Menteri PU Bidang Otonomi Daerah.
Sesampai di Biotrop, menanyakan nmana kamar yang disewa rombongan dari Pangkep, kemudian ditunjukan oleh satpam kamar yang dimaksud, dari jau terlihat beberapa mobil antri parkir didepan rumah sewa Biotrop, tiba mata istri saya tertuju kepada rombiongan penganten Pri yang mengenakan adat Bugis Sulawesi, kemudian motor diarahkan kesana, terlihat rasa terkejut dari pihak rombongan melihat motor datang mendekat, kemudian sewaktu istri saya turun dan mendekat ke Lia si pengundang kemudian terdengar jerit rindu dan di iringi salam persahabatan.
Saya dan istri langsung di daulat sebagai pengiring penganten membawa makanan khas Bugis kerumah Calon Penganten Putri.
Rombongan disewakan bus untuk berangkat terpisah dengan Kemanten yang disewakan sedan.
Sesampai di kompleks perumahan batar jati Bogor, pihak perempuan sudah siap atas kedatangan rombongan pihak laki-laki, kemudian acara penerimaan didepan rumah dimulai di – iringi dengan ucap salam dan saling memberi maaf atas perbedaan adat yang dibawa masing- masing kemanten.

Acara berikutnya adalah acara akad nikah, setelah itu memberi salam dan makan sekedarnya berupa ketupat sayur yang diolah cukup enak dan menarik, kemudian istirahat silaturahmi, ternyata ayah dari kemanten perempuan berasal dari Lumajang dan ibunya dari Bangka, sewaktu mendengar kata Lumajang, istri saya tertawa-tawa.
Acara selanjutnya adalah balik kembali ke Biotrop Bogor untuk melanjutkan acara resepsi pernikahan di balai pertemuan Biotrop.
Dalam acar resepsi ini makanan yang saya makan sengaja dibatasi untuk mencegah jangan sampai muntah-muntah.
Setelah terdengar adzan Dhuhur minta diri pulang.

Mencari tempat shalat dhuhur di Bogor sangat susah sehingga dapat sewaktu diluar kota Bogor.

Masuk rumah sebelum Ashar tiba.

Tiada ulasan: