selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Mac 27, 2007

Hari ke 2 di Hotel Salak Bogor

Rabu, 07 Februari 2007

Akan berangkat tidur, tetapi badan sangat panas untuk dipakai tidur sehingga terpikirkan disini kan ada sarana fitnees centrenya kenapa ngak dipakai, kemudian dari kamar hotel saya menelpon houskeeping untuk diijinkan menggunakan fasilitas fitnes, kemudian pihak houskeeping meminta satpam untuk membuka.

Sewaktu saya turun kebawah ternyata satpam sudah membukanya.

Saya berfitnes bersama istri, hujan keringat membasahi kaos baju, demikian juga istri saya, alat yang paling di senangi adalah treadmil, berlari ditempat dan landasannya bergerak kebelakang oleh kekuatan listrik 2300 watt sehingga kita diatasnya harus berlari.

Jam 01.00 acara fitnes di akhiri, langsung istirahat tidur, jam 03.00 Hp berbunyi dan mengerjakan shalat Tahajud di hotel.

Tertidur lagi setelahnya, kemudian terdengar adzan Shubuh, setelah itu mengajak anak-anak untuk menikmati pagi di kota Bogor.

Langkah pertama sekeluarnya dari lobby hotel adalah menengok sepeda motor kesayangan, masih berada ditempat ngak., masih,

Langsung keluar dari halaman hotel menyebrang jalan menuju Kebon Raya Bogor, dari sisi luarnya saja, mendekatkan Fifi dan Yasin pada Rusa- rusa yang berkeliaran di KRB.

Yasin sempat meraba hidungnya Rusa tetapi sewaktu Fifi yang menjulur kan tanganya meraba rusa, rusanya menghindar.

Kemudian jalan-jalan dilanjutkan menyusuri trotaor kota bogor menuju Stasiun Kereta Api, Trotoar ini kotor, seperti tidak tersentuh dana pembangunan kota sedikitpun, sedikit sekali sentuhan kreatifitas dijalan ini. Malahan yang sering saya lihat adalah bagaiman lintasan ini harus menyediakan orang berangkat berbanyak dan bersamaan waktunya untuk bekerja ke Jakarta, sehingga kebisingan angkot dan orang berjalan kaki yang dominan memburu kereta api.

Bertitik tolak dari sini maka kota Bogor harus bergerak dari perencanaan sifat Stasiun kota bogor sebagai Stasiun Pengumpul awal dan distribusi akhir, sehingga karakteristiknya harus dirubah, didepan stasiun Bogor harus ada lapangan luas dan angkot tidak boleh masuk, angkot hanya boleh mendekat seradius 300 meter kanan, 300 meter kiri dan 300 meter depan.

Kemudian setelah itu baru dipikirkan kembali penggunaan sifat jalan yang berkaitan dengan keberadaan kota bogor dengan KRB nya.

Hubungan langsung antar terminal, Stasiun Kereta Api, KRB dan Jalan Tol. Setelah itu baru dipikirkan sara penunjang lainnya seperti, mana bangunan yang dipertahankan ke asriannya dan mana yang bisa di revitalisasi.

Masuk lagi ke hotel, langsung sarapan pagi, fifinya hanya suka roti saja.

Sarapan pagi cukup lengkap, hotel Salak berbintang 4 sangat nyaman untuk beberapa hari di tinggali.


Kembali ke kamar hotel untuk mengerjakan shalat Dlhuha, dan saat itu istri mengatakan akan menunggu Tyas, sebab Tyas yang di rumah dengan Astari, pagi ini sewaktu astari berangkat ke sekolah, diharapkan Tyasnya berangkat ke Bogor sendirian dengan naik bus dari Gandoang, kemudian Ibunya pulang sebab nanti sore ada pengajian yang harus dibuka dan di tutup olehnya,

Betul juga sewaktu saya sedang rapat jam 10.30 siang itu, tiba-tiba masuk Fifi Yasin dan Tyas memberitahukan jikalau mamanya sudah pulang.

Makan siang bersama anak-anak di Restoran Fatmawati dengan menu utama, sate cumi-cumi dan udang besar goreng kering, kemudian ayam goreng.

Kembali lagi ke ruang rapat.

Malam hari setelah selesai acara makan malam, ibunya datang bersama Astari, sempat mengajak Astari dengan ibunya untuk makan malam tetapi ia makan sangat sedikit.

Rapat malam ini berakhir jam 23.15.

Tiada ulasan: