selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Mac 27, 2007

Hari pertama Hotel Salak Bogor

Selasa, 06 Februari 2007

Hari pertama di Hotel Salak Bogor.


Sejak jam 02.00 sudah ngak bisa tidur, hujan diluar masih menderas, listrik di ruangan teras depan sudah lama padam dan belum ketemu kesempatan untuk memperbaiki. Hujan kali ini tidak sampai memperburuk suasana.

Setelah shalat tahajud, bisa tidur sebentar dan bangun lagi untuk mengerjakan shalat Shubuh, secepatnya membangunkan Yasin agar bisa ikut shalat berjamaah.

Jam 06.00 pagi ada SMS dari pak Marsudi DKP bahwa hotel terpilih hotel Salak Bogor, chek in jam 13.00.

Pagi itu masih sempat mengantar Astari Yasin dan Fifi sekolah, kemudian hujan merintik tetapi Fifinya ngkak mau pakau plastik pelindung,

Jam 10.00 pagi menjemput Fifi pulang sekolah, dan jam 12.15 Shalat dhuhur dimuai, sat itu Yasin datang, dan persiapan berangkatpun sudah dinyatakan pas.

Jam 12.50 berangkat dari Rumah, yang ikut, duduk paling depan Yasin, kemudian saya pegang kemudi motor, dibelakang saya Fifi dan Ibunya semuanya pada membawa ransel dan sayapun membawa ransel kantor dan ransel pakaian.
Perjalanan diriringi udara lembab sehabis hujan, lewat mampir, Samik, Cibinong, Bakosurtanal dan memasuki jalan raya Bogor dan kendaraan bisa dilajukan kecepatannya.

Memasuki kota bogor sehabis hujan sangat jelek pemandangannya, sudah terlalu lama Bogor tidak mendapat sentuhan kecerdasan kepemimpinan sehingga penampilannya ya jorok juga, agak baik penampilannya di daerah kawasan swasta dengan warna- warna balihonya dan lampu – lampu reklamenya.

Macet di kota Bogor wajar sebab jalannya sempit, mencari hotel Salak, sebab sudah merasa lama menyusuri Kebon Raya Bogor di sisi kiri kok hotelnya belum kelihatan. Sehinga diputuskan untuk bertanya pada polisi dimana posisi hotel Salak. Itu pak didepan ngak sampai 200 meter.

Akhirnya memasuki hotel lewat lobby depan, semua turun dan saya melanjutkan keparkir sepeda motor.

Sewaktu saya kembali lagi kepintu Lobby ternyata istri saya dan anak-anak masih dilur, kok di luar, kok helmnya belum dilepas dan jiketnya juga.

Memasuki Lobby hotel Fifinya berlari – lari sebab ia sangat senang kalau diajak ke hotel, melihat sinar lampu yang temeraman, interior hotel yang coklat keredupan dan banyaknya sofa- sofa duduk.

Didepan Front Office saya melapor dan mendapat kamar 347.

Yasin berlari menuju kamar sebab harus melewati lift terlebih dahulu, kemudian saat pintu lift terbuka sudah terhampar dihadapan hotel Salak lantai 3 yang standard hotel – hotel berbintang lainnya, bersih dan nyaman, gangnya tidak sempit dan terasa kesejukan dan kenyamannya.

Yasin membuka kunci dengan secarik key card dari hotel dan pintu terbuka dan sewaktu memasukan ke sisipan lampu, semua lampu menyala.

Setelah meletakan barang-barang saya bergegas untuk makan siang.

Semua keluar lagi melewati lift dan Fifi sangat gembira terlihat.

Pak kita mau kemana pak, Makan siang, kan baru makan siang dirumah, ya bapak lapar lagi, kan capek membawa motor.

Memasuki rumah makan Fatmati di bangunan hotel ini juga disisi belakang kanan, mengikuti batas halaman luar kanan di sisi jalan. Terlihat Restoran Fatmawati terkenal dengan ayam gorengnya.

Ruang restoran masih sepi, kemudian saya dipersilahkan memilih makanan, makanan lauk yang terpilih adalah dadar jagung 2, ikan gurame besar 2 ekor, ayam 2 potong, usus- ususan 1 potong, pepes tahu 1, sate hati ayam dan rempelo 3 tusuk, minuman air jeruk panas untuk Yasin.

Sambalnya genjer dicampur oncom enak sekali rasanya. Nasinya diletak di bakul dan mulai makan.

Sementara mereka belum habis makannya saya sudah habis duluan langsung ke tempat rapat. Pak Aji Karo Umum DKP sudah datang, pak Purwadi juga sudah datang, kemudian membuka acara dengan sedikit sambutan dan acara pembahasan dilanjutkan.

Ashar pun datang, saya kembali naik keruangan gabung dengan anak-anak sebab saya akan mengerjakan shalat dikamar hotel saja, sambil mengingatkan Yasin untuk selalu mengerjakan shalat dimanapun berada.

Setelah shalat saya balik kembali keruang rapat dan dibahas methode penilaian peralatan dan personil setiap pemborong yang memasuk SPH.

Maghrib pun datang, saya balik lagi ke kamar hotel dan bergurau dengan anak-anak yang kecapaian dan tertidur di hembusan dinginnya udara AC.

Semua bangun untuk mengerjakan shalat Maghrib, tidak bisa berjamaah sebab membawa satu sajadah, sajadah birunya pak Bambang Wied yang selalu didalam tas bepergian.

Acara berikutnya adalah acara Makan Malam dan memasuki ruangan dengan pakaian rapi. Acara dibuka dengan menyalami orang- orang DKP yang sudah mendahului kemudian anak-anak mengambil meja sendiri dia yang menentukan dan saya mengikuti, mejanya agak pojok sisi dinding kanan. Jumlah meja 2 dengan kursi 8.

Makan malam didahului dengan soup sayuran hangat, kemudian makanan hidangan utama nasi dengan daging dan ikan laut dan sayuran dan ditutup dengan buah dan kue.

Kembali keruangan hotel, saya mengerjakan shalat Isya dan langsung keruangan pertemuan, pertemuan malam ini berakhir jam 24.00

Tiada ulasan: