selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Isnin, Mac 26, 2007

Mendampingi team DKP ke Anggaran

Selasa, 16 Januari 2007

Berangkat dari rumah jam 07.00 langsung tujuan ke Departemen Kelautan dan Perikanan. Sampai di DKP jam 09.10.

Acara hari ini adalah team Departemen PU terdiri dari Saya dan Pak Purwadi akan menemani Team dari DKP untuk menghadap Dirjen Anggaran, masalah masih ditangguhkannya persetujuan biaya pembangunan gedung 16 lantai seharga 71 milayard lebih.

Pak Purwadi ternyata tidak bisa datang. Dan mengharap saya sendiri yang menemani teap DKP untuk menghadap DJA.

Team dari Departemen Kelautan dan Perikanan terdiri dari Ibu Riyani, Pak Teguh keuangan, Pak Maryono panitia, saya dan sopir.

Berangkat menuju Gedung Anggaran, sewaktu saya melihat luasnya lahan dan banyaknya bangunan di kompleks Direktorat Anggaran saya memikirkan, kok banyak sekali manusia disini pegawainya banyak, bangunan nya banyak, dan ini berarti urusannya juga banyak.

Apakah Departemen Keuangan Ditjen Anggaran ini telah menjadi besar kerena fungsinya atau menjadi besar kerena mengambil alih fungsi-fungsi instansi lainnya.

Mengapa kok permasalahan itu kok tidak dibuat sederhana, sehingga tidak perlu luas, tidak perlu banyak dan tidak perlu ruet.

Sewaktu team memasuki ruangan dan menghadap DJA kemudian pemimpin ruangan tersebut seorang ibu- ibu dan banyak menanyakan masalah bangunan yang direncanakan ini kepada saya.

Semua saya jawab dengan tegas. Tetapi sewaktu pertanyaan diajukan ke saya apakah bangunan ini tidak terlalu boros sebagai bangunan pemerintah, saya mulai mengurangi kecepatan berbicara saya, sebab saya tahu gedung ini termasuk mewah bagi ukuran kesederhanaan bangunan pemerintah.

Pertanyaan yang jadi soal dikerjakan dirumah adalh mengapa faktor pengali harga adalah 1,625, sebab untuk harga di Daerah Khusus Jakarta adalah 1,2 apakah alasannya, kemudian 30 % interior dan perlengkapan furniturenya dianggap mahal mengapa tidak 20 % saja.

Kemudian saya dipersilahkan keluar, sebab rapat berikutnya akan membahas instern perencanaan Departemen Kelautan dan Perikanan.

Saya keluar dan menuruni dengan lift dari lantai 15, sesampai di ground saya mencoba mencari mobil DKP yang mengantar tadi kesini ternyata saya tidak tahu nomer mobil dan tidak tahu nama penegemudi kendaraan tersebut sehingga saya putuskan akan kembali ke Depart Kelautan dan Perikanan dengan sendirian saja.

Saya mencoba mencari jalan keluar, saya melihat dibelakang bangunan ada hotel Alsson, hotel ini pernah saya tinggali semalam sewaktu membahas perencanaan bangunan ini sekitar tahun 2005. sesampainya di pinggir pagar saya mencoba bertanya pada seseorang dimana pintu keluar, disini tidak ada pintu keluar pak, pintu kelua ada di depan, berarti saya harus berjalan jauh kebelakang.

Okeylah saya berjalan kebelakang, tetapi sewaktu saya memasuki kompleks gedung Danapala saya melihat banyak orang berjalan menuju suatu tempat, ternyata menuju Masjid, tetapi saya bertanya dimana jalan keluar akhirnya ditunjukan jalan keluar dari sisi halaman masjid ada tembusan pagar ke ruangan pos kepolisian dan disana ada pintu halaman ke jalan umum.

Jalan Dr Wahidin, sewaktu menyusuri jalan ini saya mencium bau aroma sate, dan akhirnya saya memutuskan membeli sate lima tusuk dan gule dan nasi satu setengah semua seharga Rp 15 000,-

Badan sudah berkeringat dan sekarang berjalan lagi dan belok kanan jalan Gunung Sahari, dari arah depan semua kendaraan menuju dari Senen ke Gunung Sahari, saya berjalan disampin Alson hotel, saya berjalan kaki sedemikian juga sewaktu menginap semalam di Alson Hotel.

Sewaktu akan memasuki Atrium Pasar Senen menolong seorang wanita yang kebingungan sambil membawa map permohonan pekerjaan, rupanya ia diterima di atrium matahari Senen dan sekarang kebingungan mana atrium itu, padahal ia berdiri di sisi Atrium yang dicari, saya antarkan sampai di titik Matahari supermarket yang dicari.

Saya menyebrang jalan sampai di depan penjual buku bekas untuk naik metromini dan turun di dekat stasiun gambir, saya menyebrang dan memasuki kompleks kantor DKP.

Saya mencoba menghubungi pak Purwadi menceritrakan perkembangan dan hasil rapat, kemudian pak purwadi minta waktu untuk secepatnya akan ke DKP ikut dalam rapat penjawaban surat-surat permintaan DJA.

Jam 15.00 Pak Purwadi dengan saya rapat berempat dengan team DKP untuk memformula ulang apa- apa yang disiapkan untuk penjawaban DJA tersebut.

Kemudian rapat dilanjutkan diruang berbeda, rapat dan jumpa langsung dengan bapak Kepala Biro Umum dan Perlengkapan, pak Aji, mengingat rapat tadi pagi bapak Karo Umum ini mengeluarkan pernyataan bahwa pekerjaan MK yang merupakan pekerjaan lanjutan pekerjaan MK tahun 2005 pak Aji akan berniat melelangkannya.

Saya sendiri bersifat netral, secara riil memang konsultan MK kurang berkenan dengan bapak Karo Umum tetapi ke profesionalnya juga harus ditanyakan.
Sebab tahun 2005 itu seakan pekerjaan asal-asalan.


Acara ditutup dengan membagi tugas esok hari pak Purwadi menghubungi pak Sentot yang menghitung harga standard dan harga non standard gedung dan faktor pengali 1,625 itu dari mana untuk bangunan lantai 16 diatas tanah dan 3 lantai dibawah tanah.

Perjalanan pulang berjalan dengan kecepatan tinggi dan hati-hati sebab tujuannya adalah membeli susu Indomilk Coklat cair UHT sebanyak satu karton isi 12 karton literan.

Sesampainya di Indomilk Peduli ternyata sudah mau tutup, dan penjaga Indomilk Peduli sudah pulang sebab ia akan kuliah, tetapi diusahakan oleh banyak orang- orang muda disana agar tetap saya dapat barang, akhirnya diambilkan barang digudang dan dibayar dan proses pembayaran berikutnya esok hari dan dilakukan oleh orang gudang sendiri.

Saya tahu sebab ini agak sedikit menyalahi peraturan perusahaan tetapi saya ucap banyak terima kasih atas pertolongannya.

Sesampai dirumah Fifi langsung gembira melihat saya membawa susu kesukaannya dan langsung minum.

Tiada ulasan: