selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Mac 27, 2007

Rumah di serempet ledakan petir

Kamis, 15 Februari 2007

Pulang agak cepat sedikit, sebab akan ke pabrik susu untuk memeblikan susunya Fifi seharga pabrik, sampai di pabriknya sekitar jam 15.00 harga susu sudah naik Rp 5000,- se karton nya,
membeli susu nya Fifi 12 liter/12 dos.
Shalat ashar di masjid jin di kelapa dua wetan, kemudian berkendara lagi sesampainya di Cibubur, mendung sudah menggantung, mulai pakai mantel hujan disekitar Taman Sriwedari estate, macet kendaraan luar biasa.

Hujan mulai turun dan menderas, susunya Fifi saya biarkan basah, saya yakin dos nya kuat.

Sesampainya di rumah pohon mengkudu depan rumah roboh, sehingga dibawah hujan menebang pohon mengkudu yang roboh, agar bisa dilewati orang, kemudian istirahat, saat itu dirumah listrik padam.

Sedang asyik- asyiknya istirahat tiba-tiba terdengar petir menyambar terasa dekat, dan sesudah petir menyambar di iringi dengan percikan benda gelas pecah, tetapi saya ngak tahu apa yang pecah.

Sewaktu saya turun melihat anak-anak semuanya duduk ngumpul dan ibunya yang didapur mengatakan jikalau ada sinar masuk katanya.

Kemudian saya mulai membuka sekring lampu, dan ternyata kawat halus ditengah sekring telah hancur berbutir-butir terkena tekanan panas yang sangat besar.

Setelah saya pasa ternyata sewaktu lampu dihidupkan semua kabel menyala, dan lampu tidak hidup.

Kemampuan saya sudah habis, pengetahuan saya terhadap listrik sangat terbatas. Sudah waktunya meminta bantuan orang lain.

Sewaktu adzan maghrib tiba dan saat buka puasa, lampu dirumah tetap mati, padahal lampu tetangga sudah hidup kembali.

Doa buka puasa khusus untuk bagaimana hidupnya lampu PLN, sebab saya sangat awam pada lampu.

Buka puasa dengan kopi panas yang dibuatkan istri, sedangkan saya mempersiapkan alat-alat untuk mulai mengecek dimana masalahnya kok lampu ngak hidup.

Saya membawa naik roti dan madu untuk mencari penerangan langit saat maghrib itu masih tersisa sedikit, untuk bagaimana meraba roti ditempat gelap dan tidak salah sewaktu menuangkan madu di roti, kemudian buka puasa dengan roti dilanjutkan, dibawa gelap awal malam.

Setelah selesai shalat Maghrib keluar ke rumah tetangga yang tahu listri, ke rumahnya pak Karna, ayahnya si kembar, ternyata ia belum datang, kemudian berjalan lagi kerumah pak Topo sidiq, ternyata ia menyetujui untuk melihat kondisi kabel dirumah, tetapi ia minta waktu terlebih dahulu untuk mempersiapkan sesuatu dirumahnya.

Sewaktu saya berjalan pulang menyebrang air genangan sehabis hujan sore itu, saya mendengar ibunya Nanang yang bersedih sebab hingga malam ini Nanang sikecil itu belum pulang, katanya diculik bapaknya, ada apa lgi ini, kok bapak menculik anaknya sendiri.



Sewaktu saya memasuki rumah yang masih diselimuti gelap. Saya duduk menunggu datangnya Topo sidiq yang akan membantu melihat kondisi kabel, tidak berselang lama ia datang bersama anaknya, dan langsung meminta senter untuk mengamati kondisi sekring boks, ia merubah netral yang tidak ada, saya berfikir pasti ada konslet listrik di aliran lama, tetapi yang diherankan pak Topo Sidiq mengapa boks listirk ini kok tidak ada netralnya.

Kemudian setelah dipindahkan kabelnya, dan menemukan mana yang dijadikan netral maka listrik hidup, saya berucap Alhamdulillah, sebab saya hanya bisa berdoa kepada Allah semata.

Tiada ulasan: