selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Mac 27, 2007

Menyusun KAK Lumpur Lampindo

Selasa, 13 Februari 2007

Hujan menderas, masuk kantor dengan ujung baju basah, demikian juga ujung celana panjang basah.

Mulai mengenakan plastik hujan di Cikeas Cibubur, kemudian mulai menderas hujannya ada di Pasar Rebo sampai kekantor hujan hanya merintik, tetapi yang sudah basah tidak bisa mendadak kering.

Menyelesaikan Kerangka Acuan Kerja Lumpur Sidoharjo dalam sisi memperkuat partisipasi masyarakatnya.






KERANGKA ACUAN KERJA
PENGUATAN PERAN MASYARAKAT
Lumpur Sidoharjo
Jawatimur.





1. Latar Belakang.

Pada tanggal 29 Juli 2006 terjadi letupan lumpur di kawasan hunian Renokenongo Sidoharjo, letupan lumpur panas bertemperatur 30 °C , mencapai 150 m3 per harinya, sehingga perkembangan terakhir ini telah menenggelamkan desa sebanyak.... seluas..... terdiri dari kecamatan a, ... b, ... dan pabrik-pabrik industi yang mengakibatkan banyak tenaga kerja yang tidak bisa beraktifitas lagi.

Dilain itu para pengungsi yang hidup dalam ruang yang serba terbatas dan berhimpitan dan harus bisa hidup diatas keterbatasan fasilitas hunian yang serba terbatas, akhiornya akan menjadi masalah nasional yang seharusnya bisa diantisipasi sejak dini.

Selama hampir 6 bulan lebih semenjak peristiwa letupan lumpur, isu – isu penting dalam peran Sosial Ekonomi Peran Masyarakat adalah globalisasi bencana yang cenderung pihak corporate membebankan permasalahan lumpur ini kepada negara, dampak sosial akibat beban permasalahan kehidupan sebagian besar masyarakat yang diakibatkan lamanya beban yang menghimpit, apabila timbul anarkisme di wilayah itu akan menyebar keseluruh wilayah Jawa Timur yang efeknya sangat berpengaruh secara nasional ( referensi anakisme petrus tahun 1979 ). Dan kebijakan ekonomi yang menciptakan kerusakan lingkungan dan derita masyarakat selalu tidak diperhitungkan dalam suatu perhitungan tolok ukur pencapaian keuntungan.

Perkembangan terakhir berkaitan dengan kemampuan peran pemerintah daerah Propinsi dan Kabupaten dalam penanggulangan bencana lingkungan yang bersifat massal, perlu diarahkan dan dilakukan pembinaan terus menerus sehingga tercapai perbaikan lingkungan guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan.


2. Isu- isu yang relevan.

Berbagai isu yang muncul dengan letupan lumpur Sidoharjo hingga kini, bisa diuraikan dengan mencakup :
• Penguatan Peran Masyarakat Lumpur Sidoharjo, perlu fokus pada isu yang terkait dengan penanggulangan keresahan sosial masyarakat dengan pemenuhan kebutuhan dasar kehidupan meliputi penyediaan sarana dan prasarana dasar ke PU an ( air minum, jalan lingkungan, sanitasi lingkungan ).
• Rekomendasi kebijakan isu Penguatan Peran Masyarakat Lumpur Sidoharjo perlu dibingkai secara terpadu yaitu mencakup dimensi sosial dan ekonomi dan melibatkan stakeholders yang berkaitan.
• Kebijakan Penguatan Peran Masyarakat Lumpur Sidoharjo yang baru perlu dibingkai dalam sasaran yang lebih besar yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat pengungsi lumpur, dan bisa dijadikan sebagai agen perubahan yang penting.
• Konsep Penguatan Peran Masyarakat Lumpur Sidoharjo perlu dipromosikan dengan membahas sub pendalaman pada sektor ini, dengan meningkatkan penelitian, pengamatan dan pemantauan masalah sosial ekonomi kemasyarakatan, meningkatkan dukungan proaktif bagi penduduk yang terkenan dampak semburan lumpur.
• Mengenai isu rembesan lumpur pada pencemaran sumber-sumber air minum warga secara luas, perlu dibahas berbagai pertimbangan peran serta masrakata untuk memeriksakan sumber air minumnya yang diambil dari sumber alam yang ada, mengeluarkan petunjuk singkat mengenali sumber air minum tercemar bahan berbahaya dan tidak layak konsumsi.
• Mengenai isu langka jangka panajng yang harus diambil pemerintah untuk keluiar dari genangan masalah lumpur sidoharjo ini adalah, Perencana spatial perlu didasarkan pada budaya dan sosial ekonomi masyarakat yang terkena dampak lumpur baik langsung maupun tidak langsung, proses perencanaandan perumusan spatial harus lebih transparan dengan peran masyarakat lebih terbuka.


3. Ruang Lingkup.

Di tingkat Pusat, akan dikembangkan suatu makalah subtantif sebagai bahan konsultasi, yang merupakan kajian sistesis dari bergai pihak yang terlibat guna dimanfaatkan dalam forum diskusi, dan kaji ulang dalam rangka perencanaan kedepan jangka panjang penanggulangan Lumpur Sidoharjo yang bisa diprakarsai oleh Pemerintah Pusat atau Daerah.

Proses diskusi pada berbagai tingkat ( Pusat, Regional, Wilayah ) pada tahapan tertentu, diusulkan pengelompokan isue sebagai berikut :

1) Peran serta masyarakat untuk masuk dalam level penanggulangan bencana, evakuasi bencana dan perencanaan jangka panjang bencana lumpur.

2) Pemanfaatan sumber daya alam, konsumsi, produksi, ecoefisiensi, perangkat ekonomi, keamanan lingkungan dan beberapa isu sektoral seperti air tawar, iklim dan bahan pencemaran kimia alam.

3) Isu kelembagaan, penguatan peran masyarakat dalam pengelempokan dan perwakilan, reformasi kelembagaan yang ada yang tidak aspiratif dengan masyarakat, koordinasi antar stakeholder, kaji ulang strategi nasional pembangunan wilayah Propinsi dan Kabupaten.







4. Metodologi.



Disarankan agar isu-isu yang dibahas menggunakan pendekatan kerangka Pressure – State – Impact – Response ( PSIR ) atau Tekanan, Status , Dampak dan Respons, yang merupakan salah satu kerangka model yang banyak diterapkan dalam menganalisis permasalah lingkungan massal.

Pendekatan ini memungkinkan lahir katagori sistematis informasi sosial ekonomi, lingkungan dan sumber daya alam ke dalam empat sub permasalahan yaitu,
a) Tekanan akibat terjadinya letusan lumpur dengan segala implikasinya
b) Status asset sumber daya manusia dan buatan yang lose dan harus di bangkitkan kembali kepercayaan hidup masyarakat untuk bisa bangkit kembali.
c) Kulitas lingkungan hunian baik yang kini maupun untuk perencanaan jangka panjang penanggulangan bencana lumpur.
d) Response masyarakat.


Tekanan akibat terjadinya letusan lumpur dengan segala implikasinya, seringkali di klasifikasikan sebagai faktor utama perubahan pola dan kehidupan masyarakat, lingkungan sudah berubah dan masyarakat akan menyesuaikan diri untuk mengikuti irama alam yang dihuni, informasi spatial dan temporan mengenai variable faktor perubahan akan menjadi dasar bagi perkiraan proyeksi dan langka- langka kedepan.



Status Asset sumber daya manusia dan sumber daya buatan yang lose dan harus dibangkitkan kembali sebagai terapi bencana sosial ekonomi budaya kemasyarakatan, sehingga masyarakat mempunyai kendali untuk meniti lebih jauh penghidupan akan datang.


Kualitas lingkungan hunian yang kini terpapar cemaran lumpur dan ditenggelamkan, diukur pula dari besarnya kosentrasi zat polutan ( SO 2 dan PM ) dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk mempertahankan kehidupan, dan perencanaan spatial jangka panjang guna mengatasi bencana lumpur Sidoharjo.


Response masyarakat terhadap perubahan akibat letusan lumpur Sidoharjo, pada berbagai tingkatan dapat berupa peraturan perundangan yang baru terhadap eksplorasi galian dan dampak sosial ekonomi budaya masyarakat sekitarnya, dan lain-lainnya, teknologi tepat guna berpihak pada peran serta masyarakat pada response luapan lumpur, perubahan nilai-nilai masyarakat dengan terjadinya relokasi dan penyesuaian dengan lingkungan baru, kewajiban coorperate terhadap penanggulangan dampak, peran Negara dalam penanggulangan bencana.




5. Lokasi
Kegiatan ini akan dilakukan di Sidoharjo, Provinsi JawaTimur.


6. Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 2 bulan ( Agustus hingga Oktober 2007 ).

7. Kebutuhan Tenaga
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Budaya dan Peran Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum. Bersama perguruan tinggi dan LSM di Jawa Timur.
Dalam kegiatan ini juga diperlukan tenaga peneliti/nara sumber/tenaga ahli perorangan yang berasal dari luar Badan Litbang sesuai dengan klasifikasi keahlian yang diperlukan yaitu Tenaga Ahli yang meliputi Ahli Tehnik Geologi dan Ahli Pemberdayaan masyarakat masing-masing sebanyak satu orang selama 2 bulan (Kerangka Acuan Kerja/TOR masing-masing konsultan akan dibuat secara rinci dan akan dilampirkan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kerangka Acuan Kerja/TOR.

8. Pembiayaan
Kegiatan ini bersumber dari DIPA 2006 dengan jumlah biaya sebesar Rp.100 000 000,.

9. Pelaporan Kegiatan

1 Laporan Pendahuluan:

a) Identifikasi langka- langka yang pernah dilakukan dan apabila mungkin disertai penjelasan mengenai apa yang telah dicapai, dengan menggunakan tabel yang telah disepakati bentuknya.



b) Pengalian masukan dari masyarakat dan kelompok utama ( perguruan tinggi dan LSM lokal, Pemda ) melalui public outreach, untuk mempertajam masukan mengenai Penguatan Peran Masyarakat Lumpur Sidoharjo maupun mengenai kecendrungan masa depan melalui berbagai cara seperti :

- Diseminasi Kerangka kerja acuan melalui media masa dan internet dengan harapan mendapatkan masukan dan umpan balik langsung.
- Pelaksanaan loka karya di beberapa daerah yang di identifikasi mewakili isu prioritas, baik oleh pemerintah maupun masyarakat termasuk dunia usaha dan LSM.
- Komunikasi formal dengan cooperate melalui focal point disetiap permaslahan, guna menidentifikasikan common priority issues dan future trends dikawasan yang akan dijadikan relokasi masyarakat lumpur Sidoharjo.

2 Laporan Interim.

- Keberhasilan dan kegagalan penanganan dampak semburan lumpur Sidoharjo.
- Kendala utama yang dihadapi penanganan dampak semburan lumpur Sidoharjo
- Kelembagan dan keuangan yang dibutuhkan dan peluang yang muncul dalam penanganan dampak penanganan dampak semburan lumpur Sidoharjo
- Inisiatif dan komitmen baru yang mengarah pada upayah mengatasi kendala dan memacu kemajuan lebih lanjut.
- Pembahasan mengenai cara memperkuat kerangka kelembagaan bagi pembangunan penanganan dampak semburan lumpur Sidoharjo



3 Laporan Akhir,



- Identifikasi isu prioritas dan penilaian tantangan – tantangan utama Penguatan Peran Masyarakat Lumpur Sidoharjo.
- Terkandung sasaran prioritas seperti target pengurangan kemiskinan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan perlindungan sumber daya air.
- Perumusan strategi nasional penanganan dampak semburan lumpur Sidoharjo
Rumusan dan mekanisme termasuk langka dan kerja sama yang dibutuhkan pada tingkat lokal dan nasional


Disusun oleh Ir. H Siswoyo Seputro.



Jakarta,
Kapuslitbang Sebranmas

Tiada ulasan: