selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Isnin, Mac 26, 2007

Rapat POPTI

Sabtu, 16 Desember 2006


Rapat Anggota POPTI.

Berangkat dengan istri dari rumah jam 07.45, dijalan menjelaskan pada istri titik peristiwa kemaren dimana ada anak dijalan yang sedang kejang-kejang.
Samapi di RSCM jam 09.10 masih pagi, para orang tua penderita yang datang baru sedikit, sewaktu mengisi absen saya dan istri nomer satu dan dua, kemudian setelah makan kue sarapan, sekretaris Popti datang yaitu bapak Andrehasaan, ia sempat menanyakan pada saya mana pak Ruswandi, saya jawab ia datang nanti mendekati jam 10.00 saat acara dimulai.

Acara dimulai jam 10.10 saya ditunjuk oleh pak AndreHasan untuk membuka acar dan menutup acara nantinya dengan doa.

Sewaktu saya membuka acara, yang hadir sekitar 100 orang , saya tekankan bahwa acara hari ini tidak membawa misi apa-apa, yang jelas perawatan di tahun akan datang semakin banyak pasien thalasemia yang akan dirawat di RSCM.

Acara selanjutnya di isi dengan penjelasan perawatan oleh Bapak Ruswandi, menjelaskan permasalahan Desferal dan ketersediaan alat oleh Yayasan ada 500 buah pompa suntik.

10 Popti yang sudah terbentuk di Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Purwokerto, Semarang, Jogjakarta, Surakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Jambi dan Pekanbaru akan menyusul.

Saat saya diberi waktu berbicara didepan bapak dan ibu-ibu orang tua penderita Thalasemia saya menjelaskan untuk memanfaatkan blender dirumah yang suka di diamkan saja, mulai sekarang di blender tujuh jenis sayuran terdiri dari wortel, tomat, tauge, jamur lebar, tempe, blomkol, buncis diblender diperas dan diminum untuk memperpanjang usia darah ditubuh si anak sehingga tidak perlu terlalu sering ke rumah sakit.

Acara ditutup jam 12.30 dengan doa yang saya pimpin.

Shalat dhuhur di musholah Popti, sebab banyak yang shalat, dan musholah hanya mampu menampun dua orang maka saya shalat diruang pertemuan, disinipun orang banyak berkumpul sebab sedang mempersiapkan makan siang, tapi ada ruang kecil didepan almari saya shalat disana.

Keluar dari RSCM, berjalan sebab akan menengok pak Lukman yang sedang sakit di rawat di Rumah Sakit Santa Corolus, Tetangga rumah.

Istri minta buah tangan untuk membesok, saya berjalan berdua dengan istri sampai kepasar Kenari, dan disana dijumpai buah jeruk sekilonya sepuluh ribu rupiah, saya beli sekilo dan berjalan balik menuju RS St Corolus.

Mencari alamat kamar pak Lukman, sebab masuk sudah diatas jam 13.00 maka banyak larangan, saya bilang saya keluarga, oleh sebab itu diusahakan tidak bertanya, samapi ke lantai 3 gedung belakang bedah, ternyata tidak ada pasien bernama Lukman dari Cileungsi, dengan perasaan putus asa balik lagi ke depan untuk menanyakan ke bagian informasi, saya berjalan lebih cepat agar cepat sampai dan menanyakan, ternyata di rawat di geduk Xavier, saya naik kelantai dua, ternyata disana hanya tempat tidur kosong yang dijumpa, tetapi benar ini pasien Lukman kata anak Muda yang namanya Rizki yang sakit infeksi di kaki.

Saya naik kelantai atas dan berjumpa dengan keluarga besar dari pihak pak Lukman sendiri dan dari pihak istri pak Lukman sendiri ada semua, sebab wajahnya mirip- mirip.

Saya diijinkan memasuki ruang isolasi untuk melihat pak Lukman yang telah di operasi dan sekarang sedang memulihkan kesehatannya,


Yang saya perhatikan diri saya adalah pernah melakukan ini saat melihat ibundanya masAjar Sanjoyo yang lagi koma di RS Thamrin Jakarta. beberapa tahun yang lalu.


Pulang, sempat membeli DVD Barbie 12 penari balet untuk Fifi, di penjual CD di depan RSCM seharga Rp 7000,-

Perjalanan pulang lancar saja, Shalat ashar di masjid Barokah di Kompleks CPM, masjid itu sekarang pintunya selalu ditutup sebab di dalam ruang dipasang AC.

Tiada ulasan: