selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Julai 31, 2007

Mahkamah Agung

Kamis, 7 Juni 2007.

Sewaktu saya akan berangkat dari Rumah, Yasin masih tidur-tiduran, ngak mau sekolah.

Saya menyempatkan terlebih dahulu meminum jus tauge dan tomat pagi ini agar perjalanan enak dan badan fit selalu.

Bahan BBM Motor pagi ini Rp 20 000,-

Sesampainya di RSCM langsung menjumpai dokter ahli hematologi, ternyata hari ini sedang ada rapat antara dokter ahli dan dokter belajar.

Jam 11.00 siang dokter Teny menerima saya untuk akan melakukan pembahasan mengapa reaksi penolakan pada tubuh Yasin sedemikian pekanya, setelah diusut dari sisi makanan maka diketahui jikalau Yasin sebeum di transfusi itu telah memakan makan 2 telor, telor pertama adalah hari senen sore sepulangnya dari RSCM setibanya dikantor saya sodori telor rebusnya pak Budi, yasin mau dan dimakan, sedang Selasa pagi sebelum berangkat ke RSCM sempat makan telor lagi.

Dua telor ini penyebab protein yang banyak dan imunnya menurun.

Makan siang di ruang penjagaan POPTI dengan pak Andrehasan, saya makan sate dan Pak Andrehasan makan soto.

Pembahasan adalah masalah Alat yang disewakan dari, siapa yang menyewa dan siapa yang memiliki alat, sebab sepengetahuan saya semua alat pompa syringe driver untuk pemasangan desferal adalah semuanya bantuan dari donatur, kok sekarang disewakan seakan-akan yang memiliki alat adalah RSCM dan pasien yang meminjam alat harus membayar Rp 60 000 ,- dengan pembayaran sepenuhnya Gakin yang membayar, bagi saya ini termasuk korupsi, sepandai-pandainya bapak Andre melindungi diri, suatu saat akan pecah, tidak hari ini besok, tidak besok lusa, tidak lusa mionggu depan, tidak minggu depan bulan depan, tidak bulan depan tahun depan tidak tahun depan beberapa tahun depannya lagi, sampai kakek-kakek bapak difonis bersalah oleh pengadilan bahwa konsep sewa alat anda adalah salah satu bentuk korupsi yang memperlemah ketahanan bangsa.

Rupanya pak Andre marah, lantas siapa yang mikirin kalau nanti alat rusak, kalau alat aus, kalau alat berkurang dan pasien bertambah, kalau bantuan dari donatur tidak ada.

Itu lain soal, jangan atas soal itu maka korupsi dilakukan.

Pertemuan berhenti sebab sudah menujukan jam 13.30.

Saya ke Departemen Pekerjaan Umum terutama untuk melihat rekening tabungan katanya Pak Marzuki Usman ada sedkit membantu.

Setelah Ashar dimasjid Departemen Pertanahan, saya menuju ke Mahkamah Agung untuk menerima bantuan dari pak Iskandar.


Pak Iskandar sempat berceritera jikalau ia baru pulang dari Beijing.

Sekarang di Beijing pemandangan terselimuti oleh debu halus gurun gobi, Mongolia. Dimana-mana bangunan pencakar langit tinggi-tinggi sampai lantai 90 dan bukan untuk perkantoran tetapi untuk perumahan.

Jumlah bangunan tinggi di Beijing sangat banyak lebih tiga ratusan.
Pembangunan infrastrukturnya sangat diperhatikan, jalan yang sudah lebar begitu masih macet saja, semua merek mobil seperti Honda misalnya ada tetapi ditulis dengan huruf kanji.

Devisa Cina sekarang adalah nomer tiga di dunia, nomer duanya adalah Jepang sedang nomer satunya adalah US.

Diceritarkan juga pembangunan kota Nanking selatan cina yang sangat maju, tetapi yang disesalkan adalah keinginan nya untuk melihat masjid di Beijing belum kesampaian sebab waktunya sangat terbatas.

Yang jadi pertanyaan mengapa kok bisa, itulah tangan besi, tidak seperti di Indonesia, baru sekedar ide saja sudah di wara wiri sehingga gak jadi dibangun, contohnya banjir kanal timur, sewaktu akan dibangun diprotes kiri kanan, sehingga pembangunannya terhambat tetapi sewaktu banjir kemaren, bangunan kanal sungai belum jadi, langsung celaan datang bertubi- tubi apa kerja pemerintah selamam ini, hal ini yang tidak ada di Cina.

Saya keluar dari ruangan pak Iskandar Kamil sore itu ternyata sekretarisnya belum ada yang pulang, dan masih terdapat 4 orang yag menunggu, akan pulang jikalau pak Is juga pulang.


Saya pulang menuju kantor pasar Jumat, masuk kantor pasar Jumat sekitar jam 18.30.

Sesampainya dikantor pak Budi me informasikanjikalau penyelenggaraan pembahasan laporan pendahuluan yang sedianya dilakukan tanggal 7 dan 8 besok ternyata diundur minggu depan.

Syukur bagiku, padahal pikiranku sudah memikirkan hal itu saja.

Tiada ulasan: