selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Isnin, Julai 23, 2007

Yasin masih alergi darah

Selasa, 5 Juni 2007.

Alergi darah

Jam 06.00 berangkat dari kantor menuju RSCM, melewati jalan Buncit raya dan tembus di Taman Makam Pahlawan Kalibata, langsung jalan dewi Sartika, masuk kekampung Melayu, disini macetnya luar biasa, beberapa kali motor mati kalau kecepatannya sangat perlahan.

Sewaktu akan menyebrang jalan didepan PMI, terlihat bus Busway sudah datang, padahal saya ada didepannya mempotong jalan tetapi ngak bisa jalan sebab keramaian lalu lintas di depan PMI Kramat masih tinggi, saya memberi tahu kepada pengemudi busway bahwa saya akan ke PMI urusan darurat medis tetapi jalur jalan masih sibuk sehingga saya belum bisa menyebrang, busway mau berhenti.

Tiba di PMI jam 07.30 pagi.

Yasin masih ngantuk sehingga tidur dikur PMI. Saya juga melanjutkan istirahat dengan merebahkan diri tidur dibangku besi.

Disamping saya terlihat seorang ibu dengan seorang anaknya yang sakit Thalasemia sedang tidur menunggu panggilan darah, tetapi ibu itu tidur sambil di dadanya tidur pula adik dari sisakit yang masih kecil.

Doni dan Ibunya datang, ia kemaren titip blangko permintaan darah dengan saya, sehingga baru kali ini ia sempat ketemu setelah keluar dari RSCM kemaren sore, ia menceriterakan jikalau tidak dapat kereta pulang, sehingga ia tidur di Jakarta, hal ini terlihat dari pakaian mereka berdua tidak ganti sejak kemaren, saya juga tidak menanyakan kepada mereka hendak pulang kemana kok tidak dapat kereta.

Balik ke RSCM dan langsung membeli aqua NHCL, dan 4 buah Dexamethason untuk obat anti alerginya Yasin, ditambah lagi slang darah dan aboquet total seharga Rp 25 000 ,-

Darah memasuki lengannya yasin sekitar jam 09.00, awalnya berjalan biasa saja, tiba-tiba adiknya Fifi datang menyusul diiringi dengan ibunya. Kelihatan gembira.

Tetapi sewaktu saya melihat kegelisahan yang lain, saya menanyakan pada Yasin apakan engkau dingin, tidak jawabnya, ia mencoba menyangkal, tetapi saya melihat lain, saya cepat-cepat mematikan saluran darah dan melaporkan ke suster bahwa Yasin menderita alergi.

Ya berhenti saja katanya suster, kemudian suster datang ke tempat tidurnya Yasin dan terlihat mencabut semua peralatan transfusinya Yasin dan kemudian menyuntikan Dexamethason.

Yasin masih menggigil, ibunya berlarian kebawah untuk mencari teh panas, tetapi teh didapat Yasinnya ngak mau minum.

Kemudian saya tawarkan pada Yasin untuk saya gendong keluar, tetapi Yasinnya maunya minta jalan sendiri, saya mengiringi Yasin melangkah keluar sambil menggigil kedinginan akibat alergi darah.

Dilantai bawah saya tawarkan pada Yasin coklat untuk dimakan agar dinginnya berkurang, Fifinya mau dan langsung dimakan, tetapi Yasin hanya di genggamnya saja dan disimpan.

Saya keluar dari ruangan Thalasemia, diluar mendung sangat pekat dan menyiratkan jikalau hujan sudah turun.

Pulang sepanjang jalan sejak keluar dari RSCM sudah didera dengan hujan, Fifi duduk terjepit dibelakang paling belakang istri sedang yang didepan sendiri adalah Yasin, semuanya sudah dibungkus dengan plastik.

Terutama istri yang ngak membawa helm, saya wanti- wanti untuk membungkus semua badannya agar ngak dilihat Polisis jikalau ngak pakai helm.

Shalat dhuhur dipilih dimasjid Al Barokah di Kompleks CPM di Ceger Cipayung, di Masjid ini istri saya masih ingat sewaktu pagi- pagi shalat shubuh akan berangkat ke Makkasar sebab Bapak Tua meninggal, dan dimasjid ini juga sewaktu Yasin terserang alergi dengan rasa mual dan muntah-muntah setelah transfusi mencari istirahat. hujan masih mendera, dan sepanjang jalan di Cibubur macetnya luar biasa.

Ternyata pusat kemacetan adalah belokan didepan Pompa Bensin sebelum sekolahnya SMA nya Tyas dahulu.

Setelah itu lancar saja, tetapi hujan masih gerimis hingga masuk rumah.

sampai dirumah istirahat terlebih dahulu

Sesaat sebelum maghrib langsung persiapan membuat jus sayur dengan tujuan mengangkat imunnitasnya Yasin tetapi yang meminum semua seisi rumah.

Jus sayur itu terdiri dari : Lobak, Bawang Putih, Kacang panjang, Wortel, Tauge, Tomat, terong ungu.

Yasin meminum 1 gelas, semuanya satu gelas hanya saya sendiri yang dua gelas, terasa pedas ditenggorokan, Fifi hanya tahan tiga sendok.

Reaksinya, setelah shalat Mahgrib, makan malam danm shakat Isya dan Yasin minta main bulu tangkis, ini berarti reaksi jus sayurnya sudah bekerja.

Main bulu tangkis malam itu berhenti setelah Yasin mematahkan Raket kerena dilempar.

Langsung berangkat tidur.

Tiada ulasan: