selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Januari 17, 2008

Bengkel Sepeda Motor

Selasa. 20 November 2007.

Pagi ini ibunya berencana akan mengiriman uang ke Tyas, sebab Tyas kemaren siang minta uang untuk membayar indekosannya di Denpasar, sebab Yasin akan pergi secepatnya ke sekolah sehingga Yasin di antar terlebih dahulu ke sekolah setelah itu saya balik lagi ke rumah menjemput ibunya untuk berangkat ke Bank BNI 46 Cabang Pembantu Cileungsi.

Menjelang masuk halaman kantor, kemacetan luar biasa menghadang, sehingga untuk pertama kalinya masuk ruang kantor melewati pintu yang dijaga satminkal Pusdiklat PU, saya merasa tidak enak, sebab harus berbicara dahulu dengan pemegang pintu pagar, satpam diklat.


Bencana terjadi saat pulang kerumah sore hari.

Sekitar 8 km sebelum masuk rumah, di depan kantor kecamatan Cileungsi, hujan mulai merintik, secepatnya mengenakan plastik hujan, ternyata plastik hujan nya juga sudah robek di bagian kepala memanjang ke punggung, untungnya memakai plastik dua lapis sehingga masih ada lapis tipis di dalam yang melindungi.

Motor dihidupkan lagi dan hujan semakin menderas, sewaktu berada di bawah Fly Over Cileungsi hujan sedemikian padatnya, diputuskan untuk belok kekanan, lewat Samic, Perumahan Permata, dan belok kiri jalan lama, ternyata disini genangan air cukup tinggi, yakin kerena motor ini tangguh dengan genangan air sehingga di labrak saja gengan air itu.

Tiga kali melewati genangan air dijalan akibat hujan yang menderas ini, tiba- tiba motor mati, dan anehnya mati didepan bengkel sepeda motor, cuaca yang memang sudah mendung juga meremang kerena menjelang maghrib.

Motor saya masukan kehalaman bengkel, tukang bengkel terlihat mulai berkemas-kemas untuk istirahat menyambut malam, dan saya mulai melepas plastik hujan biar leluasa badan ini bergerak, dan untuk beberapa kali motor saya stater dan juga tidak mau hidup, dari suara mesin yang di starter si tukang bengkel yakin bahwa air telah memasuki karburator.

Tukang Bengkel menawarkan diri untuk membuka, saya tentukan harga
Rp 10 000,- dan dia mau, lantas dibongkarnya karburator motor.

Dari belakang terdengar juga sepeda motor Yamaha bergoncengan dengan pemuda dibelakangnya yang motornya juga ngadat, saya yakin mereka juga habis melewati genangan air.

Hanya saja si pengendara motor tahu mesin rupanya sehingga ia membuka busi dan membeli busi baru dan motor hoisup lagi setelah dibersihkan, dan se saat kemudian ia melesat meninggalkan saya yang sedang menunggu karburator di pasang lagi.

Pada saat karburator dibuka memang terdapat segengam air di wadah penampungannya, hal ini yang menyebabkan matinya mesin motor sebab tidak ada pengapian.

Motor yang memang sudah waktunya di service dan sekarang sekalian dibersiin, dan komentar tukang bengkel motor, bahwa motor ini sudah lama tidak di service, saya mengiyakan saja.

Saat diperhatikan dengan seksama oleh tukang bengkel ia menyarankan untuk mengganti gir gigi depan yang sudah mulai terlihat aus, tanpa harus mengganti rantai dan gir belakang, sebab saya biasanya mengganti nya satu set antara gir depan gir belakang dan rantai.

Gir belakang yang goyang kesamping dan kedepan, disetujui untuk dibongkar besok pagi, disarankan sebelum kekantor mampir dahulu kesini katanya.


Setelah karburator dipasang, motor kembali lagi melaju membelah kegelapan menuju rumah, sesampainya di rumah Fifinya sudah tidur, lelah katanya baru pulang dari Blok M.

Rupanya tadi pagi Fifi dan Ibunya setelah mengirim uang ke Tyas langsung ke dokter gigi, di poliklinik dept PU.

Tiada ulasan: