selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Januari 17, 2008

oleh-oleh pulang kantor

Minggu, 18 November 2007.

Siang hari setelah shalat dhuhur, istri mengeluh sakit kepala, leher terasa bengkak. Saya membuatkan jus sayur terdiri dari tauge, tomat, mengkudu dan terong ungu, taugenya di banyakin.

Melanjutkan pemasangan mozaik kertas warna di dinding untuk menutup dinding sisi pendek dalam rumah, ruangan seperti diruangan taman kanak-kanak, penuh warna.

Malam hari menunggu datangnya Yasin pulang dari Masjid sebab hendak dipasang desferal diperutnya, mulai pasang jam 20.30



Senen, 19 November 2007.

Istri masih sakit, pagi- pagi saya sudah membuatkan jus sayur berkaitan dengan keluhannya, keluhannya pusing. Sehingga jus sayur pagi hari ini ada tambahan bayam satu ikat kecil, ketimun, wortel, lobak, tauge, buncis, jeruk, terong unggu di banyakin sedikit, semuanya minum, istri dua gelas, sedangkan Yasin 1 gelas, Fifi ½ mangkok, dan sisanya saya bawa kekantor, akan diminum saat buka puasa nanti sore.

Sepanjang jalan hanya menyebut nama Allah sebab sangat tidak pasti dalam kehidupan. Jalan raya ini, jikalau ia mempunyai pencatat, ia akan membeberkan semua doa yang pernah diucapkan sambil berjalan.

Buka puasa di kantor.

Hidangan buka puasa agak enak, 2 potong ayam goreng dengan semangka dan kerupuk, semua ini adalah jatah makan siang yang sengaja dimakan sewaktu buka puasa.

Masuk rumah jam 20.30

Sewaktu tadi tiba di Cibubur jam 20.01 hujan turun tiba- tiba dengan butir yang cukup besar, sehingga memaksa untuk membuka plastik pelindung hujan.

Hanya saja setibanya di Cileungsi, debu kerena kering menerpa, menyatakan kalau tidak ada hujan yang turun disini.

Malam semakin bertambah, setibanya di Gandoang sekitar jam 20.25 toko- toko sepanjang jalan Gandoang mulai tutup.

Memasuki kompleks perumahan, penghuninya sudah bercengkrama dengan keluarganya di depan TV.

Setibanya di pintu rumah, Fifi si kecil, membukakan pintu, ia minta oleh- oleh, akhirnya oleh- oleh yang dibawa berupa, jambu air merah kecoklatan manis, coklat vafer lapis coklat, kue combro dan makroni goreng. Semua dimakan dengan Yasin, Fifi.

Sewaktu saya usai mengerjakan shalat isya, dan akan tidur, teriakan Yasin yang sedang bermain dengan Fifi dan teriakan gembira ibunya, membuat saya bersujud dihadapan Allah, untuk mensyukuri semua nikmat ini.

Sebab untuk beberapa hari ini suara itu tak terdengar, semua disebabkan ibunya merasa pusing kepala, sehingga kehidupan anak- anak diam, merenungi sakit kepala ibunya.

Suatu bentuk tidak berdaya nya saya terhadap situasi sedemikian, saya sebagai kepala keluarga belum bisa memberikan nilai lebih, bisa nya segini- gini aja.

Tiada ulasan: