selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Januari 24, 2008

masih di emergency RSCM

Selasa, 25 Desember 2008.





Masih di rumah Pak Abdullah.
Jam 03.00 jam Hp berbunyi membangunkan untuk bangun sebab harus shalat tahajud, sementara anak- anak masih tidur nyenyak di kasur disamping saya, saya sendiri tidur di karpet, dari pada tidur dikerjain dengan nyamuk lebih baik shalat, setelah shalat ngaji hingga dua kali surat Al – Mulk, awal jus 29.

Sementara di luar hujan sudah sangat menderas sejak jam 02.00 pagi. saya hanya bermohon nanti kalau waktunya akan berangkat ke RSCM hujan meradah.

Menjelang shubuh datang, hujan berhenti, dan suara bising kerena iar hujan tak lagi mengganggu. sehingga terdengar suara pengeras suara di musholah yang menyuarakan ngaji Al Quran, tidak beberapa lama adzan shubuh pun terdengar sehingga shalat sendirian, ada sih niat akan keluar menuju ke musholah, tetapi yang terlintas adalah suasana pagi di daerah sini saya ngak tahu, tingkat keamanannya juga ngak tahu, sementara disini ada pak Abdullah yang lagi sakit.

Sehabis shalat saya melihat pak Abdullah yang terlihat agak segar, tetapi masih berbaring sebab yang dirasa adalah pusingnya, menurut taksiran saya pusing itu disebabkan kerena gulanya pak Abdullah lagi turun.

Saya anjurkan untuk minum air teh hangat setengah gelas dengan gula pasir biasa ternyata gula pasirnya habis.

Kemudian Tyasnya terlihat bangun dan mulai shalat shubuh, kemudian mmbngunkan Yasin yang sangat sukar dibangunkan sebab masih ingin tidur, saya sampai membujuk pembantu nya pak Abdullah untuk seakan akan mengankat kasur sehingga Yasin sadar jikalau saat ini ia tidak tidur dirumahnya sendiri tetapi dirumahnya orang lain.

Acara berikutnya adalah sarapan nasi goreng dengan telor dadar yang di potong- potong setelah itu berangkat menuju ke RSCM tepat jam 06.30.

Keadaan jalanan pagi ini sangat lancar, dan hanya menempuh 30 menit untuk mencapai RSCM dari rumahnya pak Abdullah, sehingga tenaga tidak terlalu terkuras hanya untuk sekedar mencapai sasaran tujuan.

Sewaktu memasuki ruangan emergency dokter yang jaga bertanya kembali apakah akan melanjutkan transfusinya, ia jawabku, sehingga dipersilahkan untuk mengisi pendaftaran pasien lagi.

Ada suatu kejadian yang bagi saya cukup menengangkan adalah hilangnya kartu berobatnya Yasin di tangannya Tyas, sewaktu didalam emergency anak- anak, saya duduk memperinci ke pada Tyas apa saja surat-surat yang dipersiapkan untuk mendaftar, seingat saya kartunya Yasin sudah saya serahkan juga, tetapi tiba- tiba Tyas balik kembali menanyakan kemana kartu merahnya Yasin, pikiranku pasti hilang sewaktu melangka menuju meja pelaporan pasien yang masuk emergency.

Sewaktu saya berjalan mondar mandir untuk mengperkirakan dimana jatuhnya Kartu ada seorang ibu- ibu tua yang juga sedang menjaga kepaonakannya yang sakit dan harus masuk emergency RSCM, ia mengatakan mencari kartu ya, ya jawabku sambil berucap Alhamdulillah, sebab sudah terbayang susahnya admnisrtrasi RSCM untuk mencari kartu baru yang hilang, ibu itu mengatakan jikalau kartunya ia yang menemukan dan sudah diserahklan ke SatPam Emergency dan sekarang si SatPam lagi ngak ada di tempat, tiba tiba saja Satpam yang lagi dicari itu muncul dari balik pintu dan ia langsung menyerahkan katu merahnya Yasin. Kartu merah itu memuat nomer registrasi pasien atas nama Yasin umur dan alamat, dan tanggal serta bulan kontrol.

Saat berikutnya saya berangkat ke PMI Kramat untuk mengambil darah cuci untuk Tyas dan Yasin, dan sesampainya disana ternyata darah tersebut belum di proses, sehingga suster yang memproses darah minta ditunggu ngak boleh di tinggalkan oleh pasien baru di kerjain, dan diperkirakan selesai jam 10.00, terpaksalah saya kamping di PMI Kramat menunggu proses penyucian darah.

Mendekati jam 10.00 terdengar berita jikalau persedian darah O habis sebab pasukan pencari donor dari PMI pada libur.

Jam 11.30 Transfusi untuk Yasin dan Tyas dimulai, mereka berdua ditempatkan di bed satu orang, Yasinnya yang berbaring dan Tyasnya duduk di kursi dengan tangannya yang di transfusi diletakan di bed. dan saat itu ibunya dan Fifi datang dari rumah.

Saat yang sama adzan shalat Dhuhur sudah masuk sehingga ada alasan untuk membawa Fifi keliuar dari ruang Emergency sebab di dalam banyak anak sakit keras.

Ibunya membawa jus sayur yang sangat saya harapkan sehingga setelah minum jus sayur badan pun terasa aktif untuk mulai berfikir lagi.


motor diarahkan menuju ke Kenari mas dimana disana dijual Hoka-Hoka Bento, tetapi tidak disadari jikalau hari ini adalah tanggal 25 Desember berarti libur resmi perayaan natal, betul juga, sesampinya disana oleh Satpam penjaga pintu depan di ingatkan jikalau komplek Kenari Mas tutup, tidak ada satu pedagangpun yang jualan.
Pemberitahuan ini membuat kecewa fifi, yang sudah kepingin makan Hoka- Hoka Bento. kemudian sadar jikalau Yasin dan Tyas sedang berjalan menuju ke arah sini, sebab tadi janjian dilapangan parkir bangsal perawatan anak- anak.

Betul juga terlihat Yasin dan Tyas berjalan di median tengah jalan diantara ramainya kendaraan yang melintas di jalur bus way Salemba. Ibunya sampai berlari turun dari motor untuk memberirtahukan kepada dua anak itu untuk membatalkan perjalanan ke komplek Kenari Mas untuk mencari Hoka- Hoka Bento.

Saat Tyas dan Yasin menyebrang jalan saat hijau lampu lalu lintas menyala, ibunya dengan cepat menjumpainya dan mereka berdua tertawa saja, sekarang bagaimana kelanjutannya, okey kita menuju rumah sakit Thamrin disana ada bakso Remaja yang terkenal, kemudian saya bermotor bertiga Fifi dengan Ibunya saya berangkatkan dahulu, setibanya di depan RS Thamrin, ibunya yang turun, dan Fifi masih di motor untuk menjemput Tyas dan Yasin yang lagi berjalan, kemudian bergoncengan berempat sebab Tyas dan Yasin sudah naik motor menuju mamanya yang sedang menunggu.

Saat memasuki ruang Bakso remaja, Yasin tidak minat makan sesuatu apapun sebab ia masih rasa kecewa dengan gagalnya ke Hoka- hoka bento.

Tyas saya dan Ibunya memesan bakso biasa seharga Rp 5 000,- se mangkoknya, tiba-tiba setelah bakso itu terhidang dan saya mulai membuka tempat simpan nasi yang dibawa dari rumah, kemudian saya makan bakso dengan nasi ternyata ibunya juga minat makan bakso dengan nasi, dan Tyas juga suka makan bakso dengan nasi yang dibawa dari rumah, saat itu Yasinnya mulai bangkit seleranya, ia minrta jus alpokat, kemudian Yasin mulai meminum jus alpukat kesukaannya, melihat asyiknya Yasin menyusrup jus alpokat, Fifinya juga minta, pesan lagi dengan penjualnya untuk dibuatkan jus alpukat buat Fifi, setelah jus Alpukat habis Yasinnya dengan malu- malu minta bakso tetapi ngak pakai nasi, dan Tyas juga minta tambah bakso satu mangkok.

Selesai itu semua Tyas dan Yasin kembali berpisah, ia berjalan berdua mnuju ke Bus Ways, sedangkan saya ibunya anak- anak dan Fifi bermotor menuju ke PMI Kramat, untuk membatalkan proses pencucian darah atas permintaan Tyas untuk hari Rabo besok, sebab menurut dokter yang memeriksa Tyas sebelum pulang tadi diingatkan agar untuk transfusi darah lanjutan dilakukan hari Kamis saja sebab semua kantor sudah buka, berarti poli Darah juga sudah buka.

Us\rusan darah selesai dibatalkan kemudian melanjutkan perjalanan pulang, sebab waktu sudah memasuki shalat ashar terbentik niat untuk shalat di masjid besar di samping PMI tetapi di ingatkan jikalau disini sering motor hilang maka shalat ashar dilakukan di masjid Al Barkah di Kompleks CPM, Ceger, Jakarta Timur.

Masjid didatangi dalam keadaan terkunci saat ashar itu, masjid ini sebelum ditambah fasilitasnya berupa AC ruangan, jarang di kunci sehingga sempat menjadi masjid favorit untuk menyela perjalanan dari RSCM ke Rumah, namun sekarang sebaliknya, di kunci rapat.

Fifinya ngambek ngak mau pulang dari masjid, sebab ingin memakai mantel hujan walau hujan tidak turun dan dilangit mendung masih menggantung.

Tiada ulasan: