selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Januari 17, 2008

Hari Selasa Tyas datang dari Denpasar

Sabtu. 15 Desember 2007.

Istirahat sepenuhnya di rumah.


Minggu.16 Desember 2007.
Beras di rumah habis
Cari beras hingga keliling dimana harga beras dapat Rp 240 000,- se karung di Kota Kecamatan Cileungsi, berasnya enak.


Becek pemilihan kepala desa

bermotor bertiga dengan Fifi,model pemilihan disini setiap calon kepala Desa mengeluarkan biaya charter angkutan untuk menjemput pemilih dengan harapan pemilih memilih yang menyewakan mobil angkutan, sebab memang letak kotak suara cukup jauh ditengan lapangan di belakang kerumunan perumahan.

Pedagang banyak sekali yang berjualan sehingga kemacetan sangat panjang, dan susah untuk memanufer motor menuju ke sana, motor saya parkir dipinggir jalan.


Senen, 17 Desember 2007.
Masih istirahat dirumah sebab kondisinya Yasin lagi turun, awalnya ia ingin berangkat kekantor tapi ngak jadi ikut dengan saya, dia memilih tinggal dirumah melihat televisi, akhirnya saya temani.


Selasa. 18 Desember 2007.

Puasa sebab di Arafah, sudah wukuf, sementara itu nampak Yasin semakin melemas saja bawaannya, mau tidur saja.
Ternyata Hb nya juga lagi turun.
Sebab itu sejak pagi sudah di intensifkan minum jus sayur untuk mendongkrak Hb nya yang semakin turun.

Tyas datang dari Denpasar, dengan kondisi yang sangat menyedihkan, memelas, Hb nya pasti turun, langsung di minumkan jus sayur yang sudah dibuat.

Tidak jadi kekantor, lantas kepasar, kerena Tyas datang makanan harus ada.
Menjelang Lebaran Idhul Adha sepantasnya pula mulai mencari pembungkus ketupat.

Tyas membawa oleh-oleh makanan kesukaan yaitu kacang bali, yang rasanya spesifik, istri saya sampai berkomentar dari dahulu, maksudnya dahulu sebelum perkawinan, saya pernah mengirim kacang bali ke Makassar dan rasanya ya tetap sama sampai sekarang si anak membawa kacang dari Bali sebagai oleh- oleh.

Rabu. 19 Desember 2007.

Di Makkah sudah Idhul Adha, dan disini sepi, acara TV malahan di isi Doraemon.
Disini saya tidak melihat sipemegang dana penyiaran televisi, alasan tidak ada anggaran maka siaran keadaan di Arafah hari ini tidak di tayangkan, sedangkan, apakah nanti di hari Natal, tidak ada tayangan dari Roma, menceritrakan detik-detik Paus di hari Natal ?.

Membuat makanan untuk hari raya besok
Masakan Brongkos,siang hari masakan itu sudah matang, sehngga makan siang pun masakan itu dimakan juga walau dagingnya belum dimasukan. walau nga ada dagingnya.

Setelah shalat Dhluhur nengok sapi kurban, berkendara motor dengan Tyas dan Fifi, sesampainya disana memberi alamat dimana Sapi kurban akan di antar, dan sisa pembayaran akan dibayar di tempat jikalau sapi telah datang.

Sore hari disaat hujan turun merintik, setelah shalat ashar. Sapi kurban datang kerumah, kemudian saya membayar sisa pelunasannya dan saya minta sapi kurban diturunkan di masjid.

Istri sudah bilang akan memandiin sapi kurban kalau datang, saat ini saya berjalan dengan istri dibawa rintikan hujan yang turun sambil membawa sabun dan sikat.

Istri mandiin sapi, tapi sapinya goyang- goyang, dirasa cukup maka mandi sapi dihentikan, sementara itu hujan masih mengguyur.

Malam hari memasak ketupat.

Saat menjelang shalat Isya, pergi ke Masjid untuk mendaftarkan sapi kurban atas nama 7 ( tuju ) jiwa : Fifi Ridzli Ilmanur Wicaksono ( anak ke lima ), Yasin Ilmarahimy Affiat Wicaksono ( anak ke empat ) , Astari Ilmaafif Aisyiah Wicaksono ( anak ke tiga ), Tyas Ilmayuni Aimmatu Wicaksono ( anak ke dua ), Aswan AmirIlma Wicaksono ( anak ke satu ), Hj Mariani BSW ( istri ) dan saya sendiri.

Tiada ulasan: