selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, September 09, 2009

Kaca Mata Patah

Selasa, 9 Juni 2009.

Sewaktu mengantar Astari ke sekolahannya pagi ini, saat tiba di Cileungsi, tiba- tiba ban belakang kempes lagi, Astari berjalan aja ke ke sekolah, memang saat itu jam masih menunjukan 06.20.

Isi angin dahulu sedikit kemudian motor di kendarai untuk melintasi Fly Over Cileungsi, sebab di ujung jalan ada penjual peralatan motor, pasti seperti sudah di duga sepagi ini ia masih tutup.

Menunggu agak lama, sempat berbicara dengan tukang tambal ban di sampingnya tetapi ia tidak menyediakan ban ukuran 300-18.

Berjalan hilir mudik sekitar motor, mata melihat ada motor keluar dari satu rumah, ternyata rumah itu ber anak lima dan semuanya kerja sehingga semua harus punya motor.

Toko penjual alat- alat sepeda motor masih tutup, saya menunggu di depannya, sambil melihat keramaian Cileungsi di waktu pagi, kendaraan dengan cepat melintas, tiba- tiba ada si orang keturunan China itu dengan motornya menghampiri toko, berarti ia miliknya, rupanya ia baru saja datang dari pasar, terlihat dari sayuran yang ia beli.

Ada ban dalam ukuran 300-18, ada katanya sambil masuk tokonya yang masih tertutup rapat pagi itu, setelah ia keluar membawa ban dalam swallow harga Rp 25 000,-

Kemudian motor saya dorong 3 meter ke belakang menuju tukang tambal ban, dan dilihat dengan dia, sebaiknya di tambal aja, ngak usah diganti, di ganti kalau pentilnya pecah, ini pentilnya masih baik.

Saya terheran dibuatnya oleh keputusan si tukang tambal ban adalah anak muda usia, umur sekitar 18 tahun, ia menyakinkan saya bahwa hasilnya pasti baik, walau saya lihat sendiri bekas tambalan sewaktu hari minggu dua hari yang lalu sewaktu bergoncengan dengan Astari dan Fifi, pagi- pagi mengejar Kue untuk arisan ibu- ibu RW di rumah.

Bekas tambalan itu terlihat ada udara di sisi pinggir tambalannya, berarti robeknya bertambah, dan saat tambalan hari minggu itu dibuka, terlihat robek ban dalam sepanjang 4 cm, kalau ini tukang tambal ban lain pasti saya sudah disuruh mengganti ban dalam, tapi dia mengambil jahitan dan ban dalam itu dijahitnya, kemudian dilakukan penambalan dan dipanasi, selesai sudah.

Saat mengerjakan shalat dlhuha di masjid Cileungsi, setelahnya itu kaca mata patah gagangnya.


Shalat Dzhuhur dan Ashar di kantor, Pak Hendar sudah kembali berjamaah, mamkmumnya telah baikan dari stroke ringan, syukurlah.

Tiada ulasan: