selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, September 08, 2009

Mengganti rantai sepeda motor malam- malam

Jumat, 8 Mei 2009.


Pagi- pagi Fifi semangat membantu saya mencuci sepeda motor, cuaca masih meremang fajar, dan setelah terlihat motor sudah agak bersih, Fifi saya beri hadiah berupa nasi uduk jualannya tetangga, dan saat Fifi makan nasi uduk tersebut terlihat Yasin agak ngak enak hati, sebab dia ingin juga di belikan, akhirnya ya dibelikan juga semua.

Saat saya informasikan ke anak- anak jikalau bapak akan ke Surabaya hari senen besok, Yasin dan Astari agak kecewa sedikit sebab ia tidak bisa ikut.

Shalat Dlhuha di masjid kuning.

Sesampainya di kantor udara pagi masih terasa segar.

Persiapan melaksanakan perjalanan dinas ke Surabaya untuk hari Senen besok, Tiket berangkat sudah dipersiapkan dari kantor dengan Batavia Airlines, berangkat di Cengkareng jam 07.15, berarti lapornya jam 05.15 pagi.

Hanya tiket pulang yang belum dapat, nomer booking sudah di dapat dengan Sriwijaya airlines yaitu JGB1H, hanya saja tiketnya yang belum dapat, setelah shalat ashar di kantor berburu tiket pesawat hingga blok M, Lewat Pondok Pinang, Kebayoran Lama, sesekali berhenti bertanya dimana ada travel terdekat, mencoba menembus kemacetan jalan raya untuk menuju pusat penjualan tiket Sriwijaya di Blok M, perjalanan ke sana sangat lambat sebab macetnya luar biasa, beberapa kali berhenti bertanya untuk mencari informasi, semuanya mengatakan ada di Blok M.

Saat memasuki travel yang terletak dibawa jalan layang Kebayoran Lama, malahan terhadang oleh perkelahian anak- anak SLTP, entah dari sekolah mana, yang jelas sempat membuat kemacetan lalu lintas.

Selewatnya Mayestik pasar, berjalan lurus ke pertigaan Rumah Sakit Pertamina, belok kiri dan sampai mentok belok kiri lagi, dan ternyata disini ada wajah Jakarta yang jarang sekali saya lihat yaitu melihat Blok M Plaza dari sisi kiri bangunan, dan kalau lurus akan bertemu dengan tempat parkirnya Bus Bandara Cengkareng – Blok M, belok kanan ketemu Melawai, dan setibanya di Sriwijaya Sale Tiketing , dan sempat ketemu duduk dengan sales tiketingnya, hanya saja mengapa saya malahan membatalkan pembelian tiket di tempat ini.

Kembali lagi kekantor, perjalanan semakin sore saja, dan langit semakin redup.

Dan setibanya di travel langganan di Ciputat juga sedemikian, alasanya adalah semua orang sudah pulang.

Kembali lagi ke kantor, saat mana banyak orang yang sedang berjalan ke arah keluar kantor, malahan saya masuk lagi kekantor dengan alasan akan shalat Maghrib berjamaah dengan teman- teman kantor.

Shalat maghrib sudah dikerjakan sekarang menunggu shalat Isya, sambil menunggu itu berbicara panjang lebar dengan pak Kuat perihal korupsi dikalangan pegawai yang paling cepat di lihat adalah korupsi waktu, saya tidak banyak berbicara dalam hal ini sebab semua orang juga terlibat.

Setelah shalat Isya langsung pulang, yang diperhatikan adalah rantai sepeda motor dalam keadaan kritis, giginya sudah ada yang patah, sehingga perlahan- lahan saja mengemudikannya.

Sesampainya di rumah sekitar jam 21.30 langsung kemampir dirumah tetangga yang kemaren malam nya sudah diberi tahukan jikalau malam ini akan diganti rantainya satu set seharga Rp 130 000,-

Motor saya tinggalkan di rumahnya sedangkan saya pulang berjalan kaki sambil membawa berkedel dengan sayur nangka yang dibeli tadi sebeblum masuk rumah.

Anak- anak langsung ikut makan malam dan setelah itu saya kembali lagi kerumah tetangga untuk mengetahui sebebrapa jauh usahanya mengganti rantai sepeda motor, ternyata ia tidak membawa rantai yang dimaksud sehingga ia memasang gerigi persenel yang kecil di depan dari cadangan simpanan untuk dipakai motor sementara menuju ke bengkel temannya, malam semakin larut dan saya semakin ngantuk sehingga diputuskan untuk pulang saja langsung tidur.

Tiba-tiba terdengar panggilan Astari bahwa didepan ada yang mengantar motor, langsung saya bayar Rp 150 000,-

Tiada ulasan: