selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, September 09, 2009

Rapat RT

Senen, 15 Juni 2009.

Saya mencoba merangkum beberapa hari ini yang terjadi.

Sejak pulang kantor hari Jumat kemaren, sengaja sampai dirumah diusahakan sebelum maghrib berarti berangkat dari kantor sekitar jam 16.00, kemudian jalanan cukup lancar , saat ingat jikalau rem depan belum diganti sejak dua minggu yang lalu, atau bisa lebih, sehingga saat ini sebegitu dapat bengkel yang mau mengganti kanvas rem depan seharga Rp 25 000,- saya langsung menerima, bengkel itu terletak di keramaian toko peralatan motor setelah pertigaan bus Mayasari Bakti di Pasar Rabu. Saat menunggu perbaikan rem depan, datang seorang pelanggan motor berboncengan dengan tujuan mengganti olie dan ia bertanya dimana Cileungsi, saya katakan jauh dan saya juga ber rumah disana apakah mau bersamaan, begitu ia mendengar kalimat jauh langsung dia mengambil keputusan makan terlebih dahulu di warung makan sebelah, sebab sedemikian pentingnya ia harus ke Cileungsi.

Malam harinya saya melihat di Hp ada misscall dari pak Kuat sekitar jam 20.30, kerena lain sesuatu hal, miscall itu tidak saya tanggapi.

Hari Sabtu pun tiba, Saat setelah shalat shubuh di niatkan untuk berlari ke desa Mapir, di gelap keremangan menjelang pagi, jalanan masih sepi berlari terus, sementara istri memilih untuk berjalan saja sehingga terjadi jarak, tetapi saat kembali dari titik balik dipertemuan jalan desa dengan jalan penggalian pasir yang di lindungi Taman Buah Mekar Sari, terlihat pandangan mata yang sangat tidak familiar, sebab ini di perdesaan berarti ada apa- apanya.
Berlari menuju pulang dan melihat dikejahuan bayangan wanita berjilbab, tidak selalu terang sebab udara basah membuat embun pagi masih pekat menyelimuti, setelah berjalan cepat kedepan jarak pandang semakin dekat dan terlihat ibunya anak- anak berjalan sendirian, dan sekarang ikut bergabung lagi dengan arah menuju pulang sambil berjalan.

Pesan Fifi sewaktu akan berangkat tadi adalah ia meminta nasi uduk perdesaan, nasi uduk yang dijual di luar kompleks perumahan, sebab ada bedanya, kalau di luar kompleks perumahan nasi uduk itu terjual lengkap, dengan alas daun pisang sesudah alas selembar kertas pembungkus, bau aroma daun pisang ini disenangi anak.

Sesampainya di rumah masih pagi juga tetapi Fifi sudah menanti di depan pintu untuk menyongsong bungkus plastik yang dipegang mamanya adalah nasi uduk tiga bungkus teruntuk Fifi, Yasin dan Astari.


Yang berkesan di hari istirahat ini adalah saat akan mengerjakan shalat Isya malam hari, teringat akan penderitaan pak Parno yang selama ini diketahui jikalau ia hanya berbaring sakit tanpa bisa berbuat apa.

Sehingga diputuskan malam ini setelah shalat isya untuk memenuhi kebutuhan berasnya dalam sepuluh hari ini, yang membawa berasnya adalah Yasin, Yasin kalau disuruh sedikit aja ngomelnya panjang, saya khawatir aja beras itu pecah, sebab ia meletakan beras itu di kepalanya.
Dan beras yang separuhnya lagi di bawa ibunya.

Saat berjumpa dengan hari Minggu

Adalah saat setelah shalat Isya, di malam hari, pada malam senen, terdapat dua undangan pertemuan, pertemuan RT 1 Rw 08 adalah RT tetangga yang cukup progesive, sedangkan RT 5 RW 8 adalah Rt sendiri yang juga membuat acara yang sama malam ini.

Acara di pertemuan RT sendiri hanya biasa saja, berbicara sekitar sumbangan bulanan dan besarnya uang kas, dan bagaimana untuk membesarakan uang kas.

Tetapi sewaktu menghadiri pertemuan dengan RT 1, ternyata disini banyak mendapat tembakan pertanyaan.

Pertanyaan pertama, siapa presiden yang dipilih, saya harus memberitahukan kepada mereka pandangan politik saya, saya jelaskan semuanya sih tidak sangat mengesankan, baik yang nomer pilihan satu, baik yang inkumben nomer pilihan dua, dan yang nomer tiga, apalagi sejak sore tadi di beritahu jikalau pemerintah sekarang melakukan pembayaran BLT dengan menggunakan dana pinjaman luar negeri, ini sudah ngak benar, apa gunanya kenaikan harga BBM kemaren itu, dan bagaimana ke dudukan utang 2000 trilyun rupiah.

Kemudian massa bertanya lantas yang mana pak Haji ?.

Yang paling terjelek dari pilihan yang paling jelek ya Nomer tiga, lantas di bantah, lho kan mereka masih memegang kendali kekuasaan di Pemerintahan.

Ya itu yang saya bilang pilihan terjelek, sebab tidak ada kebagusan program untuk membawa Indonesia bangkit seperti Iran.

Lha kalau ngak pilih.

Lanjut saya pertegas bahwa kalau ngak memilih, harus berani bersaksi di depan Allah, sebab hanya Tuhan yang tahu kerahasiaan ini, caranya tegakan dulu konsep kita sendiri bagaimana Indonesia lima tahun mendatang, kemudian cocokan dengan calon siapa yang hendak kita pilih, kalau ngak masuk kriteria, seperti tidak cerdas, tidak bisa membaca penderitaan rakyat, tidak bisa melihat gejala alam, tidak bisa mengenal si Pencipta, lantas untuk apa dipilih.

Sebelum acara berakhir di saat jam sudah menunjukan 22.15 malam, saya dimintai tolong untuk bagaimana menggagalkan rencana penggalian pasir yang akan dilakukan di sawah sebelah utara rumah.

Saat itu saya terdiam sejenak, memang masalah penggalian pasir di halaman samping sekitar 100 meter sebelah utara rumah, harus menjadi titik perhatian bersama, sementara yang terbayang di benak adalah mengapa Mekar Sari mengijinkan jalannya untuk di lewati penggalian pasir untuk di sisi barat dari halaman Puri, sebab ada rencana di sebelah utara Puri akan dikerjakan setelah habis pemilihan Presiden.

Tiada ulasan: